Powered By Blogger

Saterdag 04 Mei 2013

oral trush


Oral trush  
1.            LATAR BELAKANG
Kandidiasis (moniliasis) adalah suatu infeksi oleh jamur Candida, yang sebelumnya disebut Monilia. Kandidiasis oral atau sering disebut sebagai moniliasis merupakan suatu infeksi yang paling sering dijumpai dalam rongga mulut manusia, dengan prevalensi 20%-75% dijumpai pada manusia sehat tanpa gejala. Kandidiasis pada penyakit sistemik menyebabkan peningkatan angka kematian sekitar 71%-79%. Terkadang yang diserang adalah bayi dan orang dewasa yang tubuhnya lemah. Pada bayi bisa didapat dari dot, pakaian, bantal,
dan sebagainya.

Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa lesi merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida sp, dimana Candida albican merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab utama. Kandidiasis oral pertama sekali dikenalkan oleh Hipocrates pada tahun 377 SM, yang melaporkan adanya lesi oral yang kemungkinan disebabkan oleh genus Kandida. Terdapat 150 jenis jamur dalam famili Deutromycetes, dan tujuh diantaranya ( C.albicans, C.tropicalis, C. parapsilosi, C. krusei, C. kefyr, C. glabrata, dan C. guilliermondii ) dapat menjadi patogen, dan C. albicanmerupakan jamur terbanyak yang terisolasi dari tubuh manusia sebagai flora normal dan penyebab infeksi oportunistik. Terdapat sekitar 30-40% Kandida albikan pada rongga mulut orang dewasa sehat, 45% pada neonatus, 45-65% pada anak-anak sehat, 50-65% pada pasien yang memakai gigi palsu lepasan, 65-88% pada orang yang mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang, 90% pada pasien leukemia akut yang menjalani kemoterapi, dan 95% pada pasien HIV/AIDS

Penyakit ini kemudian diteliti lagi oleh Pepy. Beliau melihat jamur itu pada moniliasis/candidiasis/sariawan pada bayi yang disebutnya oral thrush, sehingga ia menamakan jamur itu thrush fungus. Veron (1835) menghubungkan penyakit pada bayi tersebut dengan infeksi pada saat dilahirkan dengan sumber infeksi dari alat kandungan ibunya. Berg (1840) berkesimpulan bahwa alat minum yang tidak bersih dan tangan perawat yang tercemar jamur merupakan faktor penting dalam penyebarab infeksi ini. Berdasarkan bentuknya yang bulat lonjong dan berwarna putih diberikanlah nama Oidium Albicans. Nama oidium kemudian berubah menjadi monilia. Beberapa nama peneliti mencoba mempelajarinya, antara lain Wilkinson yang menghubungkannya dengan vaginatis. Akhirnya Berkhout (1923) menamakan jamur itu dalam genus candida.

2.             ANATOMI DAN FISIOLOGI
Mulut
Mulut merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

3.      DEFINISI
Oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit dan pipi bagian dalam (Wong : 1995). Bercak tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk diambil maka akan mengakibatkan perdarahan. Oral Trush ini sering disebut juga denagn oral candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi. Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif (Nelson, 1994: 638)
Oral Trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat.
Oral trush ini juga harus denagn stomatitis. Stomatitis merupakan inflamasi dan ulserasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami stomatitius biasanya tidak mau makan atau minum (M. Scharin, 1994: 448).

4.                  ETIOLOGI
Oral thrush dan infeksi Candida lainnya dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah oleh karena penyakit atau obat-obatan seperti prednison, atau ketika antibiotik mengganggu keseimbangan alami mikroorganisme dalam tubuh.

Biasanya sistem kekebalan tubuh bekerja untuk mengusir invasi organisme berbahaya, seperti virus, bakteri dan jamur, sambil mempertahankan keseimbangan antara mikroba "baik" dan "buruk" yang biasanya menghuni tubuh.

Tetapi kadang-kadang mekanisme pelindung gagal, sehingga dapat
 memungkinkan infeksi oral thrush terus berlanjut.

Penyakit-penyakit yang dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi kandidiasis mulut (oral trush), antara lain:

1. HIV/AIDS
Virus human immunodeficiency (HIV) merupakan virus penyebab AIDS, yang dapat menimbulkan kerusakan atau menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi oportunistik yang biasanya tubuh akan menolak. Serangan berulang dari oral trush mungkin merupakan tanda pertama dari infeksi HIV.

2. Kanker
Jika seseorang menderita kanker, sistem kekebalan tubuhnya mungkin akan melemah oleh karena penyakit kanker tersebut dan karena perawatan penyakit, seperti kemoterapi dan radiasi. Penyakit kanker dan perawatan penyakit ini dapat meningkatkan risiko infeksi Candida seperti oral thrush

3. Diabetes mellitus
Jika seseorang menderita diabetes yang tidak diobati atau diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, air liur (saliva) mungkin akan mengandung sejumlah besar gula, sehingga dapat mendorong pertumbuhan candida.


4. Infeksi jamur vagina
Infeksi jamur vagina yang disebabkan oleh jamur yang sama dapat menyebabkan candidiasis mulut. Meskipun infeksi jamur tidak berbahaya, jika seseorang sedang hamil maka jamur dapat menular pada bayi selama persalinan. Akibatnya, bayi tersebut juga dapat mengalami oral thrush.


5.                  GEJALA KLINIS
1.                  Pada anak-anak dan dewasa

Awalnya, seseorang mungkin tidak menyadari gejala oral trush. Tergantung pada penyebab, tanda dan gejala dapat terjadi tiba-tiba dan bertahan untuk waktu yang lama. Gejala-gejala tersebut, antara lain:

a. Lesi putih atau krem di lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi, dan amandel (tonsil)
b. Lesi menyerupai keju
c. Nyeri
d. Sedikit perdarahan jika lesi digosok atau tergores
e. Pecah-pecah dan kemerahan pada sudut mulut (terutama pada pemakai gigi tiruan)
f. Sensasi seperti terdapat kapas pada mulut
g. Kehilangan selera makan


Pada kasus yang berat, lesi dapat menyebar ke bawah ke kerongkongan dan esofagus (Candida esophagitis). Jika hal ini terjadi, pasien mungkin akan mengalami kesulitan menelan atau merasa seolah-olah makanan terjebak di tenggorokan.


2. Pada bayi dan ibu menyusui
Selain lesi mulut khas berwarna putih, bayi mungkin juga memiliki kesulitan makan atau rewel dan mudah marah. Bayi dapat menularkan infeksi tersebut kepada ibu mereka selama menyusui. Wanita yang payudaranya terinfeksi candida mungkin mengalami tanda-tanda dan gejala, antara lain:

a. Puting berwarna sangat merah, sensitif, dan gatal
b. Terdapat serpihan kulit di daerah berwarna gelap yang melingkari puting (areola)
c. Puting terasa sakit saat menyusui
d. Sakit yang tajam jauh di dalam payudara

6.                  PATOFISIOLOGI
Proses infeksi dimulai dengan perle­katan Candida sp. pada sel epitel vagina. Kemampuan melekat ini lebih baik pada C.albicans daripada spesies Candida lain­­nya. Kemudian, Candida sp. men­se­kre­­sikan enzim proteolitik yang mengakibatkan kerusakan ikatan-ikatan protein sel pejamu sehingga memudahkan proses invasi. Selain itu, Candida sp. juga me­ngeluarkan mikotoksin –diantaranya glio­toksin– yang mampu menghambat ak­tivi­tas fagositosis dan menekan sistem imun lokal. Terbentuknya kolonisasi Can­di­da sp. memudahkan proses invasi ter­sebut berlangsung sehingga menimbul­kan gejala pada pejamu.

7.                  PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a.      Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albicans pada swab mukosa
b.      Pemeriksaan endoskopi : hanya diindikasikan jika tidak terdapat perbaikan dengan pemberian flukonazol.
c.       Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan swab atau kumur.
d.      Diagnosa pasti dengan biopsi
8.                  PENATALAKSANAAN
Terdiri dari 2 cara :
1) Medik /pengobatan
Memberikan obat antijamur, misalnya :a. Miconazol : mengandung miconazole 25 mg per ml, dalam gel bebas gula. Gel miconazole dapat diberikan ke lesi setelah makan.b.Nystatin : tiap pastille mengandung 100.000 unit nistatin. Satu pastille harus dihisap perlahan-lahan 4 kali sehari selama 7-14 hari. Pastille lebih enak daripada sediaan nistatin lain. Nistatin ini mengandung gula.
2) Keperawatan
Masalah dari oral thrush pada bayi adalah bayi akan sukar minum dan risiko terjadi diare. Upaya agar oral thrush tidak terjadi pada bayi adalah mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
Apabila di bangsal bayi rumah sakit, botol dan dot dapat disterilkan dengan autoclaff dan hendaknya setiap bayi menggunakan dot satu-satu atau sendiri-sendiri tetapi apabila tidak memungkinkan atau tidak cukup tersedia hendaknya setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan kering, nanti ketika akan dipakai seduh dengan air mendidih.
Bayi lebih baik jangan diberikan dot kempong karena selain dapat menyebabkan oral thrush juga dapat mempengaruhi bentuk rahang.Jika bayi menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral thrush sebelum menyusu sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga dapat menjadi penyebab terjadinya oral thrush jika kebetulan ada bakteri di dalam mulut.
Untuk menghindari kejadian tersebut, setiap bayi jika selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu yang terdapat pada mulut tersebut.Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum.Oral thrush dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan mulut dan sering-seringlah minum apalagi sehabis makan.
Sariawan dapat sembuh dengan sendirinya, kecuali sariawan akibat jamur yang harus diobati dengan obat antijamur. Masa penyembuhan relatif lama, yaitu seminggu. Jika tak segera diobati, dapat berkelanjutan meski hanya menyebar di sekitar mulut saja. Tapi jamur yang tertelan dan melewati pembuluh darah, juga bisa menyebabkan diare.
Saat sariawan, biasanya si kecil enggan makan atau minum. Berikut kiat untuk membantunya mendapatkan asupan yang dibutuhkan:
·         Suapi makannya dengan menggunakan sendok secara perlahan-lahan. Usahakan minum menggunakan sedotan dan gelas, untuk menghindari kontak langsung dengan sariawan serta tak menimbulkan gesekan dan trauma lebih lanjut.
·         Berikan makanan yang bertekstur lembut dan cair, pada intinya yang mudah ditelan dan disuapi. Hindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, agar tidak menambah luka.
·         Makanan yang banyak mengandung vitamin C dan B serta zat besi, dapat memercepat proses penyembuhan. Misalnya buah-buahan dan sayuran hijau. Kekurangan vitamin C dapat memudahkan si kecil mengalami sariawan.
·         Olesi bagian yang sariawan dengan madu.Jika telah diberi obat, biasanya obat kumur, tetapi tak juga sembuh, kemungkinan ada penyebab lain. Misalnya kuman yang telah bertambah, pemakaian obat dengan dosis tak tepat, atau cara memberi makanan yang membuat sariawan si kecil kembali mengalami trauma di lidah.
Bisa juga lantaran daya tahan tubuh anak yang rendah. Biasanya anak yang sering sariawan, lebih banyak akibat daya tahan tubuhnya rendah dan kebersihan mulut dan gigi yang tak terjaga.

9.                  PENCEGAHAN
Tidak ada cara untuk mencegah terpajan pada kandida. Obat-obatan tidak biasa dipakai untuk mencegah kandidiasis. Ada beberapa alasan: Penyakit tersebut tidak begitu bahaya. Ada obat-obatan yang efektif untuk mengobati penyakit tersebut. Ragi dapat menjadi kebal (resistan) terhadap obat-obatan. Memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan terapi antiretroviral (ART) adalah cara terbaik untuk mencegah jangkitan kandidiasis.

10.              EPIDEMIOLOGI
Kolonisasi candida oral telah dilaporkan berkisar dari sekitar 40% sampai 70% dari anak yang sehat dan dewasa, dengan tingkat lebih tinggi diamati antara anak-anak dengan gigi karies dan orang dewasa yang lebih tua memakai gigi palsu.  Candida kereta tingkat telah terbukti juga meningkatkan dengan terapi radiasi kanker, diabetes, dan infeksi HIV.  kolonisasi Candida dapat menyebabkan infeksi oportunistik mukosa serta disebarluaskan dan multi-sistem keterlibatan organ dalam immunocompromised orang.Tingkat infeksi telah dilaporkan sebagai 50% selama kemoterapi, 70% selama terapi radiasi, dan 90% pada infeksi HIV. 
Agen antijamur yang sering digunakan selama radiasi dan kemoterapi untuk mencegah infeksi oportunistik di antara pasien di bawah perawatan untuk kanker.  Selain itu, pengenalan yang sangat aktif anti-retroviral telah menyebabkan penurunan kejadian kandidiasis oral dan dalam kasus penyakit refrakter antara orang yang terinfeksi HIV. Efek menguntungkan dari ARV mungkin melalui efeknya pada pemulihan kekebalan dan kolonisasi orofaringeal lebih rendah dari spesies Candida atau efek penghambatan langsung pada organisme ragi. 

11.              KOMPLIKASI
Apabila oral thrush tidak segera ditangani atau diobati maka akan menebabkan kesukaran minum(menghisap puting susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan.Oral thrush tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan infeksi usus yang bila dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang diare.
Diare juga dapat terjadi apabila masukan susu kurang pada waktu yang lama.


  
0

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking