Powered By Blogger

Saterdag 04 Mei 2013

asuhan kebidanan patologi


BAB I
PENDAHULUAN
1. 1.        Latar Belakang
Darah merupakan bagian dari cairan yang banyak terkandung dalam tubuh manusia. Dalam tubuh manusia, darah mengalami peredaran keseluruh tubuh melalui alur peredaran darahnya
Pada saat beredar di dalam tubuh, darah memberikan kehangatan, dapat mendinginkan, memberi makan, melindungi tubuh dari zat-zat beracun. Selain itu, darah juga dapat memperbaiki dinding pembuluh darah guna peremajaan.
Dalam peredaran darah, jantunglah yang berperan penting guna mengedarkan atau memompa darah keseluruh tubuh agar kebutuhan seluruh anggota tubuh terpenuhi.
Kehamilan merupakan suatu kondisi atau keaddan yang normal dalam siklus kehidupan setiap individu manusia (perempuan). Setiap perempuan pastinya akan mengalami kehamilan terkecuali perempuan tersebut memilki kelainan pada organ reproduksi atau gangguan lainnya yang dapat menyebabkan infertilitas. Infertilitas merupakan suatu keadaan seorang wanita (perempuan) tidak dapat bereproduksi akibat adanya gangguan ataupun kelainan. Infetilitas tidak hanya terjadi pada seorang wanita namun dapat juga terjadi pada seorang laki-laki.
Dalam suatu kehamilan, darah akan mengalami suatu keadaan hemodilusi (peningkatan volume plasma darah) yang dapat mengakibatkan anemia pada seorang ibu hamil. Selama kehamilan, produksi hemoglobin dan massa total eritrosit pada ibu meningkat akibat adany meningkatnya eritroprotein.
Pada masa kehamilan, seorang ibu sangatlah rentan akan terjadi gangguan pada sistem hematologinya yakni salah satunya adalah anemia.. Oleh karena itu, sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan harus dapat mendeteksi secara dini guna pencegahan  terjadinya penyakit sistemik pada kehamilan yang berhubungan dengan sistem hematologi ibu.
1. 2.        Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya
*      Guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah asuhan kebidanan patologi
*      Agar mahasiswa mengetahui tentang perubahana hematologi pada ibu hamil
*      Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang penyakit sistemik yang sering terjadi pada ibu hamil
*      Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang devinisi, etiologi, klasifikasi dan penyebab anemia.
*      Agar mahasiswa dapat mengetahui patofisiologi, gejala klinik, dan dampak dari adanya anemia.
*      Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pencegahan dan penatalaksanaan dari anemia


1. 3.        Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini diantanya:
*      Mahasiswa dapat mengetahui tentang perubahan hematologi pada ibu hamil
*      Mahasiswa dapat mengetahui tentang penyakit sistemik yang sering terjadi pada ibu hamil
*      Mahasiswa dapat mengetahui tentang devinisi, etiologi, klasifikasi dan penyebab anemia
*      Mahasiswa dapat mengetahui patofisiologi, gejala klinik, dan dampak dari adanya anemia
*      Mahasiswa dapat mengetahui cara pencegahan dan penatalaksanaan dari anemia


1. 4.        Rumusan Masalah
Rumusan makalah yang diambil oleh penulis dalam penyusunan makalah ini adalah” bagaimana bidan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia?.”


1. 5.        Metode Penulisan
Metode penulisan makalah yang diambil adalah studi pustaka dan data browsing. Hal ini disebabkan metode ini dapat memudahkan penulis dalam penyusunan makalah ini.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perubahan Hematologi dalam Kehamilan
Adaptasi anatomis, fisiologis, dan biokimiawi terhadap kehamilan sangatlah besar. Banyak dari perubahan-perubahan tersebut segera terjadi setelah fertilisasi dan berlanjut selama kehamilan. Sebagian besar adaptasi pada kehamilan terjadi sebagai respons terhadap rangsangan fisiologis yang ditimbulkan oleh janin. Salah satu perubahan yang terjadi selama kehamilan adalah perubahan hematologis. Perubahan pada sistem ini berupa peningkatan volume darah ibu, penurunan hemoglobin dan hematokrit, peningkatan kebutuhan besi, perubahan pada leukosit dan sistem imunologis. (Cunningham dkk., 2006)

2.1.1 Volume darah
Volume darah ibu meningkat secara nyata selama kehamilan. Tingkat ekspansi sangat bervariasi, di mana pada beberapa wanita hanya terjadi peningkatan sedang dan pada wanita lain peningkatan hampir berlipat ganda. Peningkatan volume darah disebabkan oleh meningkatnya plasma dan eritrosit. Peningkatan plasma biasanya lebih banyak daripada eritrosit pada sirkulasi ibu. Menurut Harstad dkk (1992), peningkatan kadar eritropoietin plasma ibu dan produksi tertinggi eritrosit setelah usia gestasi 20 minggu menyebabkan hiperplasia eritroid sedang dalam sumsum tulang belakang, dan hitung retikulosit sedikit meningkat pada kehamilan normal. Pritchard (1965) menyatakan janin tidak berperan penting dalam hipervolemia, sebab keadaan ini juga dapat terjadi beberapa wanita dengan mola hidatidosa (Cunningham dkk., 2006).
Pada wanita normal, volume darah saat aterm meningkat kira-kira 40-45% di atas volume saat tidak hamil. Volume darah ibu mulai meningkat pada trimester pertama, bertambah cepat pada trimester kedua, kemudian naik dengan kecepatan yang lebih pelan pada trimester ketiga untuk mencapai kecepatan konstan (kondisi plateau) pada beberapa minggu akhir kehamilan. Peningkatan progresif volume darah terjadi pada minggu ke-6 sampai ke-8, dan mencapai puncak pada minggu ke-32 sampai ke-34. Volume darah akan kembali seperti semula pada 2-6 minggu setelah persalinan (Cunningham dkk., 2006; Sulin, 2009).
Menurut Cunningham dkk. (2006) dan Sulin (2009), hipervolemia yang diinduksi oleh kehamilan mempunyai beberapa fungsi penting sebagai berikut:
§  Untuk memenuhi kebutuhan uterus yang membesar dan sistem vaskuler yang hipertrofi.
§  Untuk melindungi ibu dan janin terhadap efek merusak dari gangguan aliran balik vena pada posisi telentang dan berdiri tegak.
§  Untuk menjaga ibu dari efek samping kehilangan darah selama persalinan. 

2.1.2  Konsentrasi Hemoglobin dan Hematokrit
Konsentrasi hemoglobin dan hematokrit sedikit menurun selama kehamilan normal walaupun terdapat peningkatan eritropoiesis. Jika dibandingkan dengan peningkatan volume plasma, peningkatan volume eritrosit sirkulasi tidak begitu banyak, sekitar 450 ml atau 33%. Akibatnya viskositas darah secara keseluruhan menurun (Cunningham dkk., 2006).
Konsentrasi hemoglobin tertinggi terdapat pada trimester pertama, mencapai nilai terendah pada trimester kedua, dan mulai meningkat kembali pada trimester ketiga. Konsentrasi hemoglobin rata-rata adalah 12,73 ± 1,14 g/dl pada trimester pertama, 11,41 ± 1,16 g/dl pada trimester kedua, dan 11,67 ± 1,18 g/dl pada trimester ketiga (James dkk., 2008).
Pada sebagian besar wanita, konsentrasi hemoglobin di bawah 11,0 g/dl, terutama di akhir kehamilan, dianggap abnormal dan biasanya lebih berhubungan dengan defisiensi besi daripada hipervolemia gravidarum (Sulin, 2009).

2.1.3       Metabolisme Besi
Peningkatan volume eritrosit dan massa hemoglobin selama kehamilan berhubungan dengan jumlah besi yang tersedia dari cadangan besi dalam tubuh ibu hamil. Rata-rata volume total eritrosit meningkat sekitar 450 ml dalam sirkulasi, di mana dalam 1 ml eritrosit normal terkandung 1,1 mg besi. Dari 1000 mg kebutuhan besi pada kehamilan, sekitar 300 mg ditransfer secara aktif ke janin dan plasenta, serta sekitar 200 mg hilang di sepanjang jalur ekskresi normal. Keadaan ini tetap terjadi walaupun ibu kekurangan zat besi. Bila zat besi tersebut tersedia, 500 mg besi lainnya akan digunakan dalam eritrosit. Akibatnya, semua zat besi akan terpakai selama paruh akhir kehamilan dan dibutuhkan zat besi yang cukup besar selama paruh kedua kehamilan. Pritchard dan Scott (1970) menuliskan kebutuhan zat besi selama paruh kedua kehamilan tersebut sekitar 6-7 mg/hari.
Dalam keadaan tidak ada zat besi suplemental, konsentrasi hemoglobin dan hematokrit turun cukup besar saat volume darah ibu bertambah, meskipun absorpsi zat besi dari traktus gastrointestinal tampak meningkat.Pada ibu dengan anemia defisiensi berat, produksi hemoglobin dalam janin tidak akan terganggu. Hal ini disebabkan perolehan besi dari plasenta ibu cukup untuk menghasilkan kadar hemoglobin normal untuk janin (Cunningham dkk., 2006).

2.1.4      Fungsi Leokosit dan Sistem Imunologis
Selama kehamilan, jumlah leukosit akan meningkat sekitar 5.000-12.000/μl. Pada saat kelahiran dan masa nifas, jumlah leukosit mencapai puncak, yaitu antara 14.000-16.000/μl. Distribusi tipe sel juga berubah selama kehamilan. Pada awal kehamilan, aktivitas leukosit alkalin fosfatase dan C-Reactive Protein (CRP) meningkat. Selain itu, reaktan serum akut dan Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) meningkat akibat dari peningkatan plasma globulin dan fibrinogen. Pada trimester ketiga kehamilan, jumlah granulosit dan limfosit CD8 T meningkat, tetapi limfosit dan monosit CD4 T menurun (Sulin, 2009).

2.2. Penyakit Sistemik pada Sistem Hematologi

2.2.1.    Hipo dan A-fibrinogenemi.
Hipo dan afibrinogenemio adalah kelainan pembekuan darah karena kekurangan zat fibrinogen (zat pembeku). Penyakit ini disebabkan oleh solusio plasenta (ari-ari yang lepas sebagian sebelum waktunya), kematian janin dalam rahim, masuknya air ketuban (yang mengandung gumpalan lemak) ke dalam pembuluh darah, perdarahan yang cukup banyak, missed abortion (kematian hasil pembuahan yang berkepanjangan), eklampsia (kejang pada kehamilan), dan abortus yang terinfeksi. Jika fibrinogen (zat pembekuan darah) dalam darah berkurang cukup banyak maka perdarahan akan sulit untuk dihentikan. Kondisi ini dapat mengakibatkan kematian. Kadar fibrinogen pada normalnya ± 300 mg% (berkisar antara 200-400 mg%), dan pada wanita hamil menjadi 450 mg%. Penanganan penyakit ini tergantung pada keadaan penderita dan faktor penyebabnya. Jika perlu, dokter akan mengangkat rahim untuk menyelamatkan jiwanya.

2.2.2.    Iso-imunisasi
Iso-imunisasi adalah proses pembentukkan zat-zat penangkal (aglutinin/antibodi) antigen yang berasal dari orang lain. Entrosit ibu yang mengandung antigen masuk ke dalam tubuh janin yang tidak memiliki antigen tersebut, mengakibatkan, akan terbentuk benda-benda penangkis (antibodi) dalam tubuh janin terhadap antigen tersebut. Apabila antibodi bertemu dengan antigen maka eritrosit yang mengandung antigen akan diserang sehingga terjadi aglutinasi (penggumpalan darah) dan hemolisis (pemecahan darah). Penyakit hemolitik pada janin yang disebabkan oleh iso-imunisasi disebut eritroblastosis fetalis.
Biasanya, anak pertama lahir dalam keadaan sehat. Anak-anak berikutnya akan mengalami iso-imunisasi yang menyebabkan bayi lahir mati atau lahir hidup, lalu meninggal pada hari-hari pertama setelah
kelahirannya. Penyebabnya adalah antagonisme rhesus/ ABO dan defisiensi enzim (G6PD). Untuk menanganinya harus disesuaikan dengan keadaan bayi. Biasanya, dilakukan transfusi darah, atau transfusi tukar darah. Selanjutnya dilakukan pencegahan dengan cara memberikan pengobatan suntikan anti-Rho Gama globulin (RhoGAM) pada ibu 72 jam setelah persalinan untuk menangkal sel darah bayi yang masuk ke ibu.

2.2.3.     Leukemia
Leukemia mielositik dan limfositik baik yang mendadak maupunyang menahun, jarang dijumpai pada wanita hamil. Penyakit ini tidak dipengaruhi oleh kehamilan. Leukemia  yang diderita ibu tidak diderita oleh janinnya. Sebaliknya bayi yang menderita leukemia tidak selalu dilahirkan dari ibu yang menderita leukemia.
Hingga kini tidak ada terapi yang efektif untuk leukemia. Terapi tergantung dari jenis penyakitnya, pengobatan terdiri dari :
*      Radiasi
*      Tranfusi darah
*      Anti-metabolik
*      Kortiko-steroid.
Radiasi dan obat-obatan yang mengandung pengaruh teratogenik sebaiknya tidak diberikan dalam trimester pertama kecuali apabila keadaan memaksa. Dalam trimester kedua dan ketiga dapat diberikan obat-obatan seperti vinkristine, moster nitrogen 6-mercaptopurine, triethylene-melamine, methotrexate, dan prednison. Hasil pengobatan tidak selalu memuaskan.
Penderita leukemia menahun sebaiknya tidak menjadi hamil karena prognosis penyakit sendiri buruk, dan bukan karena penyakitnya akan menjadi akan menjadi lebih berat atau kehamilannya akan terganggu.

2.2.4.    Penyakit Hodgkin
Penyakit hodgkin merupakan suatu jenis limfoma yang dekat pada leukomia dan limfosarkoma. Tempatnya biasanya pada kelenjar-kelenjar leher dan mediastium. Dikenal 3 bentuk penyakit ini: granuloma, para-granuloma, dan sarkoma. Pada ketiga-tiganya selalu ditemukan sel-sel reed-sternberg dalam kelenjar getah bening.
Kehamilan tidak jarang ditemukan pada penderita penyakithodgkin karena kesuburan tidak tidak dipengaruhinya. Penyakit ini tidak mempengaruhi jalannya kehamilan dan persalinan, dan tidak pula beralih kepada janin, walaupun kemungkinan ini tidak dapat diabaikan sama sekali.
Pengobatan dengan obat-obat seperti digunakan pada leukemia, asal dalam dosis rendah, tidak menyebabkan kelainan janin, sehingga dapat diberikan pula dalam trimester 1 (dosis tinggi mengandung bahaya, sebaiknya diberikan setelah trimester 1). Apabila diberikan penyinaran pada limfomanya, janin harus dilindungi sabaik-baiknya.

2.2.5.    Hemofilia
Hemotalia A (defisiensi faktor VIII) dan Hemofilia B (defisiensi faktor IX) diwariskan secara X-linked recenssive. Perempuan dari keluarga penderita hemofilia umumnya adalah pembawa (carrier) yang asimptomatik. Namun, 10-20 % perempuan pembawa dapat beresiko terhadap komplikasi pendarahan yang bermakna karena penurunan faktor VIII atau IX di bawah jumlah minimal untuk mempertahankan keseimbangan hemostatik.
2.3.Pengertian Anemia
Anemia sering disamakan dengan tekanan darah rendah. Anemia adalah suatu penyaki dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Tekanan darah rendah adalah kurangnya kemampuan otot jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh sehingga menyebabkan kurangnya aliran darah yang sampai keotak dan bagian tubuh lainnya.
Anemi dapat disebabkan oleh berbagai sebab, misalnya perdarahan, penyakit darah, penyakit-penyakit menahun, seperti TBC, malaria menahun, ankilostomiasis, atau karena makanan tidak sempurna seperti kekurangan zat besi, vitamin, protein dan sebagainya. Anemia kehamilan yakni ibu hamil dengan kadar Hb <11gr% pada trimester 1 dan III atau Hb < 10,5 gr%.
Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12-15 gr% dan hemotokrit 35-54% dan pada pria memiliki nilai normal (Hb) 13,5 gr% atau hematokrit  41%.

2.4.Etiologi Anemia
Diseluruh dunia frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, berkisar 10-20%. Hal ini banyak disebabkan defisiensi makanan yang memegang peranan yang sangat penting dalam timbulnya anemia. Oleh sebab itu pula banyak anemia ditemukan pada negara-negara berkembang dibandingkan dengan negara-negara yang sudah maju.
Menurut Hoo Swie Tjiong, frekuensi anemia dalam kehamilan setinggi 18,5%, pseudoanemia 57,9%, dan wanita hamil dengan Hb 12gr/100ml atau lebih sebanyak 23,6%, Hb rata-rata 12,3gr/ml dalam trimester 1, 11,3gr/100ml dalam trimester II, dan 10,8 gr/100ml dalam trimester III. Hal itu disebabkan karena pengenceran darah menjadi nyata dengan lanjutnya umur kehamilan, sehingga frekuensi anemia dalam kehamilan meningkat.


Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena :
*      Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit : gangguan sistem imun, talasemia.
*      Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
*      Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis dan trauma.

2.5.Patofisiologi Anemia
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah karena perubahan sirkulasi yg makin meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali normal tiga bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldosteron.

2.6.Penyebab Anemia
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena :
*      Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit : gangguan sistem imun, talasemia.
*      Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
*      Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis dan trauma



2.7.Tanda dan Gejala Anemia
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala tersebut berupa :
·         Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
·         Letargi
·         Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas
·         Kepala terasa ringan
·         palpitasi 
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu :
·         Pucat pada membrane mukosa, yaitu mulut, konjungtiva, kuku.
·         Sirkulasi hiperdinamik, seperti takikardi, pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik
·         Gagal jantung
·         Perdarahan retina 
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya :
·         Glossitis : terjadi pada pasien anemia megaloblastikanemia defisiensi besi
·         Stomatitis angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi besi.
·         Jaundis (kekuningan) : terjadi akibat hemolisis, anemia megaloblastik ringan.
·         Splenomegali : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
·         Ulserasi di kaki : terjadi pada anemia sickle cell
·         Deformitas tulang : terjadi pada talasemia
·         Neuropati periferatrofi optikdegenerasi spinal, merupakan efek dari defisiensi vitamin B12.
·         Garing biru pada gusi (Burton’s line), ensefalopati, dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal

2.8. Klasifikasi Anemia
o   Klasifikasi Anemia akibat Gangguan Eritropoieses
*      Anemia defisiensi Besi
Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang hipokrom dan mikrositer.
*      Anemia Megaloblastik
Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis timidin dan defek pada replikasi DNA, efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah (megaloblas) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.
*      Anemia Aplastik
Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas, hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen.
*      Anemia Mieloptisik
Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan granuloma, yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.

o   Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran sel
*      Anemia mikrositik : jhonpenyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan talasemia (gangguan Hb)
*      Anemia normositik : contohnya yaitu anemia akibat penyakit kronis seperti gangguan ginjal.
*      Anemia makrositik : penyebab utama yaitu anemia pernisiosa, anemia akibat konsumsi alcohol, dan anemia megaloblastik.

2.9.Penegakan diagnosa Anemia
Dalam melakukan penegakan diagnosa, tenaga kesehatan harus melakukan anamnesa terlebih dahulu terhadap pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Fisik dan dilakukan pemeriksaan darah.
Persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC).

2.10.      Pencegahan dan Terapi Anemia
1.      Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hujau tua, kacang-kacangan, tempe). Makan sayur-sayuran  dan buah-buahan yang mengandung vitamin C sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
2.      Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet Fe( tambah darah)
3.      Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti kecacingan, malaria, dan penyakit TBC.











BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI
NY. X UMUR 28 TAHUN G1P0A0A0 UK  6+1 MINGGU
DI BPM RESPATI, TAJEM, SLEMAN,
YOGYAKARTA
No. Register                                                    : I/8428/2013
Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/ Pukul           : 15 Maret 2013 / 08.30 WIB
Dirawat diruang                                              : Periksa

I. PENGKAJIAN DATA       Tgl/Pukul :15 Maret 2013/ 08.30        Oleh:Bidan
A. data Subjektif
1. Biodata                               Ibu                                           Suami
1.      Nama                                    : Ny. X                                                Tn. A
2.      Umur                         : 25 tahun                                30 tahun
3.      Agama                      : Islam                                     Islam
4.      Suku/bangsa              : Jawa/Indonesia                     Jawa/Indonesia
5.      Pendidikan                : SMP                                      SMA
6.      Pekerjaan                  : IRT                                        Wiraswasta
7.      Alamat                      : Babarsari RT 02 RW 07 Sleman
8.      No HP                       :082366xxxxxx
2. Anamnesa
1.      Alasan datang/dirawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2.      Keluhan utama
Ibu mengatakan pusing, terkadang mata berkunang-kunang, lemas dan mual.

3.      Riwayat menstruasi
Menarche        : 12 tahun                                Siklus              : 28 hari
Lama               : 5 hari                                     Teratur             : Ya
Sifat darah      : cair                                        Keluhan           : Tidak ada

4.      Riwayat perkawinan
Status perkawinan       :sah                              Menikah ke     : 1       
Lama   :2 tahun                                   Usia menikah pertama kali :25 tahun

5.      Riwayat Obstertik : G1P0A0Ah0
Hamil
Ke
Persalinan
Nifas

Tanggal
Umur
kehamilan
Jenis
Persalinan
Penolong
Komplikasi
JK
BB
lahir
La ktasi
Komplikasi
1
Hamil sekarang


6.      Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No
Jenis kontrasepsi
Pasang
Lepas
tanggal
Oleh
Tempat
keluhan
Tanggal
oleh
Tempat
alasan
1
Ibu mengatakan belum pernah mengikuti ( menggunakan alat kontrasepsi) program berencana

7.      Riwayat kehamilan sekarang
a.       HPHT :31 Januari 2013    HPL: 11 November 2013   UK: 6+1minggu
b.      ANC pertama umur kehamilan : 4+2 minggu
c.       Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi    : 2 kali
Keluhan      : pusing, mual
Komplikasi : tidak ada
Terapi          : Paraset (jika pusing), Vitamin B12 (1x1), tablet Fe (1x1)
Trimester II
Frekuensi    :  -
Keluhan      : -
Komplikasi :  -
Terapi          :  -
Trimester III
Frekuensi    :  -
Keluhan      :  -
Komplikasi :  -
Terapi          :  -


d.      Imunisasi TT           :  2 kali
TT 1 : tanggal 2 Oktober 2012
TT 2 : tanggal 3 November 2012

e.       Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan belum merasakan pergerakan janin


8.      Riwayat kesehatan
a.       Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular (TBC, HIV, Hepatitis), menurun  (DM, Hipertensi, Asma), manahun (Jantung)
b.      Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular (TBC, HIV, Hepatitis), menurun  (DM, Hipertensi, Asma), manahun (Jantung)
c.       Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak ada riwayat keturunan kembar
d.      Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah operasi
e.       Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat

9.      Pola pemenuhan kebutuhan
Sebelum hamil             Saat hamil
a.       Nutrisi
Makan                                                            
Frekuensi         : 3  x/hari                                 3x/hari
Jenis                : nasi, sayur, lauk                     nasi, sayur lauk, buah 
Porsi                : 1 piring                                  ½ piring
Pantangan       : tidak ada                               tidak ada
Keluhan           : tidak ada                               mual
Minum
Frekuensi         : 5x/hari                                   8-9x/hari
Jenis                : Air putih, teh                         Air putih, susu, juice
Porsi                : 1 gelas                                   1 gelas
Pantangan       : tidak ada                               tidak ada
Keluhan           : tidak ada                               tidak ada

b.      Eliminasi
BAB   
Frekuensi         : 1x/hari                                   1x/hari
Warna              : kekuning                               kekuning
Konsistensi      : lembek                                   lembek
Keluhan           : tidak ada                               tidak ada

BAK
Frekuensi         : 5-6x/hari                                6-7x/hari
Warna              : kuning jernih                         kuning jernih
Konsistensi      : cair                                        cair
Keluhan           : tidak ada                               tidak ada

c.       Istirahat
Tidur siang                 
Lama               : 20 menit                                30 menit
Keluhan           : tidak ada                               tidak ada

Tidur malam
Lama               : 7 jam                                     8 jam
Keluhan           : tidak ada                               tidak ada

d.      Personal Hygiene
Mandi              : 2        x/hari                           2 x/hari
Ganti pakaian  : 2        x/hari                           2 x/hari
Gosok Gigi      : 2        xhari                            2 x/hari
Keramas          : 4        x/minggu                     5 x/minggu
e.       Pola seksualitas
Frekuensi         : 3x/minggu                             1x/minggu
Keluhan           : tidak ada                               tidak ada

f.       Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olah raga)
-          Ibu mengatakan kegiatannya sehari-hari adalah mengurus suami, melakukan pekerjaan rumah tangga.
-           
10.  Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti merokok, minum jamu dan minum minuman beralkohol

11.  Data psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan, dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial, keadaan ekonomi keluarga)
-          Ibu mengatakan dirinya, suami dan keluarga senang dengan kehamilan ini
-          Ibu mengatakan selalu mendapat dukungan dari suami dan keluarga
-          Ibu mengatakan menjalin hubungan yang baik dengan suami, keluarga dan tetangga
-          Ibu mengatakan berencana melahirkan di tempat bidan
-          Ibu mengatakan berencana merawat bayinya sendiri dengan dibantu ibunya
-          Ibu nengatakan beribadah sesuai agama dan kepercayaannya
-          Ibu mengatakan mengikuti kegiatan sosial seperti arisan yang ada di lingkungannya
-          Ibu mengatakan suami adalah penopang ekonomi keluarga

12.  Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)
-          Ibu mengatakan mengerti tentang kehamilan, persalinan dan masa nifas dari informasi tenaga kesehatan

13.  Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan )
-          Ibu mengatakan lingkungan sekitar rumahnya bersih dan aman
-          ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan seperti kucing, anjing dan yang lainnya
B. Data Objektif
1.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran          : composmentis
Status emosional         : stabil
Tanda vital     
Tekanan darah             : 110/80 mmHg           Nadi    : 82 x/menit                
Pernafasan                   : 20 x/menit                 Suhu    : 36.8 oC
BB                               : 57 Kg                        TB       : 158 cm
2.      Pemeriksaan fisik
Kepala             : mesochepal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa, rambut dan kulit kepala bersih.
Wajah              : oval, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada odema, tidak ada bekas luka, muka agak pucat.
Mata                : simetris, tidak ada tanda-tanda infeksi, konjungtiva pucat, slkera putih, tidak juling, tidak ada sekret
Hidung            : lubang hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada cuping hidung, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada secret.
Mulut              : bersih, tidak ada karies gigi, tidak ada gigi berlubang, lidah bersih, gigi tidak berdarah, tidak ada tanda pembesaran pada kelenjar tonsil.
Telinga            :lubang telinga simetris, tidak ada sumbatan serumen, fungsi pendengaran baik, terdapat gendang telinga.
Leher               : tidak ada pembengkakan pada kelenjar parotis, kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan pembengkakan pada vena jugularis
Dada               : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada bunyi wheezing ataupun mengi.
Payudara         : simetris, puting susu menonjol, aerola hiperpigmentasi, tidak ada masa, tidak nyri tekan.
Abdomen        : tidak ada bekas luka, tidak ada bekas operasi, ada linea nigra, tidak ada striae  grvidarum, tidak ada nyeri takan,
Palpasi
Leopold I        : -
Leopold II       : -
Leopold III     : -
Leopold IV     : -

Supra pubic     :-
Osborn test      :-
Pemeriksaan Mc. Donald
TFU                 : -                                 TBJ      :  -
Auskultasi
Djj                   : -
Ekstremitas atas          : simetris, pergerakan aktif, jumlah jari lengkap, tidak odema, kuku tidak pucat, kuku tidak anemis, reflek patela (+), lila : 21 cm.   
Ekstremitas bawah      : semetris, pergerakan aktif, jumlah jari lengkap, tidak odema, tidak ada varises, kuku tidak pucat, kuku tidak anemis,refleks patela (+)
Genitalia luar               : bersih, tidak berbau, tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar bartolini, tidak oedema.
Pemeriksaan panggul  : tidak dilakukan

3.      Pemeriksaan penunjang           tgl/pukul: 15 maret 2013/09.00 WIB
Hb : 9,4 gr%

4.      Data penunjang
PP Test            : positif (+)  pada tanggal 2 maret 2013

II. INTERPRETASI DATA
A.    Diagnosa kebidanan
Seorang Ny. X umur 25 tahun G1P0A0Ah0 umur kehamilan 6+1 minggu, hamil dengan anemia ringan.
Data dasar:
Data subjektif:
-          ibu mengatakan bernama Ny. X dan berumur 25 tahun
-          ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama
-          ibu mengatakan HPHT nya tanggal 31 Januari 2013
Data objektif:
Keadaan umum           : baik
Kesadaran                   : composmentis
Status emosional         : stabil
Tanda vital     
Tekanan darah             : 110/80mmHg                        Nadi    : 82x/menit     
Pernafasan                   : 20 x/menit                             Suhu    : 36.8 oC
BB                               : 57 kg                                     TB       : 158cm
Hb                               : 9,4 gr%
Mata                : simetris, tidak ada tanda-tanda infeksi, konjungtiva pucat, slkera putih, tidak juling, tidak ada sekret


B.     Masalah
Ibu merasa Cemas

Data Subjektif:
Ibu mengatakan merasa pusing
Ibu mengatakan takut terjadi sesuatu terhadap kehamilannya.
Data objektif:
Tekanan darah             : 110/80 mmHg                       Nadi    : 82x/menit     
Pernafasan                   : 20 x/menit                             Suhu    : 36.8 oC
Wajah              : oval, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada odema, tidak ada bekas luka, muka agak pucat

III. IDENTIFIKASI DAN DIAGNOSA POTENSIAL
Anemia sedang
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
A.    Mandiri
-          Pemberian tablet Fe (1x1),
-          Memberikan KIE tentang nutisi masa kehamilan
B.     Kolaborasi
Tidak ada
C.     Rujukan
Tidak ada
V. PERENCANAAN
1)      Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
2)      Jelaskan pada ibu tentang keluhan yang dialaminya
3)      Beritahu ibu tentang cara mengatasi mual muntah
4)      Beri KIE tentang nutrisi selama hamil kepada ibu.
5)      Beri KIE tentang tanda-tanda bahaya kehamilan Trimester 1
6)      Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang Anemia yang dialami ibu
7)      Berikan terapi kepada ibu
8)      Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang sesuai jadwal yakni 2 minggu lagi.
9)      Lakukan pendokulentasian dibuku register, askeb dan sebagainya

VI. PELAKSANAAN
1)      Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yaitu TD :110/80 mmhg, nadi : 82 x/menit, pernafasan :20x/menit, suhu :36,8 ºC, muka ibu pucat, sklera putir, konjungtiva pucat.
2)      Menjelaskan keluhan yang di rasakan ibu yaitu mual yang diakibatkan oleh hormon didalam tubuh tidak seimbang sehingga menyebabkan rasa mual, kepala pusing dan mata terkadang berkunang kunang disebabkan oleh kurangnya kadar oksigen didalam darah sehingga menimbulkan rasa pusing dan berkunang-kunang.
3)      Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang cara mengatasi rasa mual yang dirasakan ibu yakni dengan cara padasaat bangun tidur, sebaiknya jangan langsung berdiri, duduk terlebih dahulu, kemudian minumlah air hangat untuk mengurangi rasa mual dan mengurangi makanan yang bersifat menambah rasa mual seperti makanan bersantan, buah-buahan yang asam dan sebagainya.
4)      Memberi KIE kepada ibu dan keluarga tentang nutrisi kebutuhan ibu selama kehamilan  yakni makanlah makanan yang mengandung gizi seimbang dan tinggi protein serta asam folat, tentunya dengan porsi yang lebih dibandingkan dengan porsi yang biasanya, contoh 1 centong nasi, 1 mangkuk sop, 2 iris tempe goreng, 1 buah pisang dan ditambah dengan susu.
5)      Memberi KIE kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan selama trimester 1 yakni nyeri kepala yang hebat, perdarahan pervaginam, pandangan kabur, nyeri abdomen yang hebat. Juka ibu mengalami salah satu tanda tersebut, ibu harus segrera ketenaga kesehatan guna mendapatkan pemeriksaan.
6)      Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang anemia yang dialami ibu yakni anemia adalah suatu penyakit dimana kadar hemoglobin (hb) dalam darah kurnang dari normal yang disebabkan banyak faktor seperti kekurangan zat besi dalam tubuh atau disebabkan adanya gangguan penyerapan zat besi didalam tubuh.
7)      Memberikan tablet fe (1x1), vit B12 (1x1), dan PCT (jika pusing). Fe diminum sebelum tidur pada malam hari dan diminum menggunakan air putih atau air jeruk.
8)      Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang yakni 2 minggu lagi.
9)      Melakukan pendokumentasian pada bukuregister, askeb, buku kenjungan dan sebagainya.
VII. EVALUASI
1)      Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2)      Ibu sudah memahami tentang keluhan yang dirasakan
3)      Ibu sudah mengerti tentang cara mengatasi mual yang dirasakannya.
4)      Ibu sudah mengerti dan paham tentang nutrisi yang dibutuhkannya selama kehailan.
5)      Ibu mengerti tentang bahaya kehamilan pada trimester 1 dan bersedia untuk ketenaga kesehatan guna mendapatkan pemeriksaan.
6)      Ibu sudah mengerti tentang anemia yang dideritanya.
7)      Ibu bersedia untuk meminum obat yang diberikan bidan dan mau meminum sesuai anjuran bidan.
8)      Ibu bersedia untuk datang kunjungan ulang sesuai jadwal yang telah ditentukan.
9)      Telah dilakukan pendokumentasian pada buku register, askeb, buku kunjungan dan sebagainya.

BAB IV
PENUTUP
4. 1.        Kesimpulan
Salah satu perubahan yang terjadi selama kehamilan adalah perubahan hematologis. Perubahan pada sistem ini berupa peningkatan volume darah ibu, penurunan hemoglobin dan hematokrit, peningkatan kebutuhan besi, perubahan pada leukosit dan sistem imunologis.
Menurut Harstad dkk (1992), peningkatan kadar eritropoietin plasma ibu dan produksi tertinggi eritrosit setelah usia gestasi 20 minggu menyebabkan hiperplasia eritroid sedang dalam sumsum tulang belakang, dan hitung retikulosit sedikit meningkat pada kehamilan normal. Pritchard (1965) menyatakan janin tidak berperan penting dalam hipervolemia, sebab keadaan ini juga dapat terjadi beberapa wanita dengan mola hidatidosa.
Konsentrasi hemoglobin dan hematokrit sedikit menurun selama kehamilan normal walaupun terdapat peningkatan eritropoiesis. Jika dibandingkan dengan peningkatan volume plasma, peningkatan volume eritrosit sirkulasi tidak begitu banyak, sekitar 450 ml atau 33%. Akibatnya viskositas darah secara keseluruhan menurun (Cunningham dkk., 2006).
Rata-rata volume total eritrosit meningkat sekitar 450 ml dalam sirkulasi, di mana dalam 1 ml eritrosit normal terkandung 1,1 mg besi. Dari 1000 mg kebutuhan besi pada kehamilan, sekitar 300 mg ditransfer secara aktif ke janin dan plasenta, serta sekitar 200 mg hilang di sepanjang jalur ekskresi normal.
Selama kehamilan, jumlah leukosit akan meningkat sekitar 5.000-12.000/μl. Pada saat kelahiran dan masa nifas, jumlah leukosit mencapai puncak, yaitu antara 14.000-16.000/μl.
Hipo dan afibrinogenemio adalah kelainan pembekuan darah karena kekurangan zat fibrinogen (zat pembeku). Penyakit ini disebabkan oleh solusio plasenta (ari-ari yang lepas sebagian sebelum waktunya), kematian janin dalam rahim, masuknya air ketuban (yang mengandung gumpalan lemak) ke dalam pembuluh darah, perdarahan yang cukup banyak, missed abortion (kematian hasil pembuahan yang berkepanjangan), eklampsia (kejang pada kehamilan), dan abortus yang terinfeksi. Jika fibrinogen (zat pembekuan darah) dalam darah berkurang cukup banyak maka perdarahan akan sulit untuk dihentikan
Iso-imunisasi adalah proses pembentukkan zat-zat penangkal (aglutinin/antibodi) antigen yang berasal dari orang lain. Entrosit ibu yang mengandung antigen masuk ke dalam tubuh janin yang tidak memiliki antigen tersebut, mengakibatkan, akan terbentuk benda-benda penangkis (antibodi) dalam tubuh janin terhadap antigen tersebut.
Leukemia mielositik dan limfositik baik yang mendadak maupunyang menahun, jarang dijumpai pada wanita hamil. Penyakit ini tidak dipengaruhi oleh kehamilan.
Leukemia mielositik dan limfositik baik yang mendadak maupunyang menahun, jarang dijumpai pada wanita hamil.
Penyakit hodgkin merupakan suatu jenis limfoma yang dekat pada leukomia dan limfosarkoma. Tempatnya biasanya pada kelenjar-kelenjar leher dan mediastium. Dikenal 3 bentuk penyakit ini: granuloma, para-granuloma, dan sarkoma. Pada ketiga-tiganya selalu ditemukan sel-sel reed-sternberg dalam kelenjar getah bening.
Hemotalia A (defisiensi faktor VIII) dan Hemofilia B (defisiensi faktor IX) diwariskan secara X-linked recenssive.
Anemia adalah suatu penyaki dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Anemi dapat disebabkan oleh berbagai sebab, misalnya perdarahan, penyakit darah, penyakit-penyakit menahun, seperti TBC, malaria menahun, ankilostomiasis, atau karena makanan tidak sempurna seperti kekurangan zat besi, vitamin, protein dan sebagainya.
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena :
*      Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit : gangguan sistem imun, talasemia.
*      Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
*      Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis dan trauma.
Gejala- gejala tersebut berupa :
·         Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
·         Letargi
·         Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas
·         Kepala terasa ringan
·         palpitasi 
Klasifikasi anemia diantaranya:
o   Klasifikasi Anemia akibat Gangguan Eritropoieses
*      Anemia defisiensi Besi
*      Anemia Megaloblastik
*      Anemia Aplastik
*      Anemia Mieloptisik
o   Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran sel
*      Anemia mikrositik
*      Anemia normositik
*      Anemia makrositik
*      Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Pencegahan dan terapi anemia
*      Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani dan bahan makanan sayur sayuran.
*      Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet Fe( tambah darah)
*      Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti kecacingan, malaria, dan penyakit TBC



4. 2.        Saran
Makalah merupakan salah satu karya tulis yang dapat membantu para pembacanya untuk mendapatkan informasi tertentu. Untuk itu, bagi para pembaca sebaiknya membaca beberapa sumber atau literatur guna perbandingan dan jangan berpatokan pada satu sumber.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking