DASAR
TEORI
MAKROSOMIA
1.
Pengertian
Makrosomia atau bayi
besar adalah bila berat badan bayi melebihi dari 4000 gram.(Wiliiam, 2001).
Dalam dunia kedokteran makrosomia disebut giant baby. Menurut Cunningham (2005)
semua neonatus dengan berat badan 4000 gram atau lebih tanpa memandang usia
kehamilan dianggap sebagai makrosomia.
Pada janin besar, faktor
keturunan memegang peranan penting. Selain itu janin besar dijumpai pada wanita
hamil dengan diabetes mellitus, pada postmaturitas dan pada grande multipara.
Hubungan antara ibu hamil yang makannya
banyak dan bertambah besarnya janin, masih diragukan.
Menentukan besarnya janin secara klinis memang
sulit. Kadang-kadang baru diketahui adanya janin besar setelah tidak adanya
kemajuan persalinan pada panggul normal dan his yang kuat. Pemeriksaan yang
teliti tentang adanya disproporsi sefalopelvik dalam hal ini perlu dilakukan.
Besarnya kepala dan tubuh janin dapat diukur pula secara teliti dengan
menggunakan alat ultrasonik.
2.
Karakteristik Makrosomia
a) Mempunyai
wajah berubi (menggembung), pletoris(wajah tomat)
b) Badan
montok dan bengkak
c) Kulit
kemerahan
d) Lemak
tubuh banyak
e) Plasenta
dan tali pusat lebih besar dari rata-rata
3.
Etiologi
a)
Genetik, obesitas dan overweight yang
dialami ayah ibu dapat menurun pada bayi.
b)
Pertambahan berat badan ibu yang
berlebihan selama kehamilan, porsi makanan yang dikonsumsi ibu hamil akan
berpengaruh pada berat badan ibu. Asupan gizi yang berlebih bisa mengakibatkan
bayi lahir dengan berat di atas rata-rata.
c)
Ibu dengan diabetes milletus, tingginya gula
darah ibu bisa berpengaruh pada berat badan bayi. Jika fungsi plasenta dan tali
pusat baik, maka janin dapat tumbuh makin subur.
d)
Ibu hamil dengan riwayat melahirkan bayi
makrosomia, ibu yang sebelumnya pernah melahirkan bayi makrosomia berisiko 5-10
kali lebih tinggi untuk kembali melahirkan bayi makrosomia dibandingkan ibu
yang belum pernah melahirkan bayi makrosomia.
e)
Multigravida, ada kecendrungan berat badan
lahir anak kedua dan seterusnya lebih besar daripada anak pertama.
f)
Usia gestasi lama
g)
Usia ibu
h)
Wanita hamil yang memiliki berat badan
yang lebih dari 150 kg, janinnya memiliki risiko 30% mengalami makrosomia
(Pendit, 2004).
4.
Diagnosis
Menentukan apakah bayi
besar atau tidak kadang-kadang sulit. Hal ini dapat
diperkirakan dengan cara:
a.
Keturunan atau bayi yang lahir terdahulu
besar dan sulit melahirkannya dan adanya diabetes milletuslainnya (edema dan
sebagainya)
b.
Pemeriksaan teliti tentang disproporsi sefalo
atau feto-pelvik, dalam hal ini dianjurkan untuk mengukur kepala bayi dengan
ultrasonografi (Mochtar, 1998).
5.
Prognosis
Pada panggul normal
janin dengan berat badan 4000-4500 gram umumnya tidak menimbulkan kesukaran
persalinan. Distosia akan diperoleh bila janin lebih besar dari 4500-5000 gram
atau pada kepala yang sudah keras (postmaturitas) dan pada bahu yang lebar.
Apabila disproporsi sefalo atau feto-pelvic ini dibiarkan maka
terjadi kesulitan baik pada ibu maupun
pada janin (Mochtar, 1998). Pada keadaan dimana janin telah mati sebelum bahu dilahirkan, dapat
dilakukan kleidotomi pada satu atau kedua klavikula (tulang disamping leher)
untuk mengurangi kemungkinan perlukaan jalan lahir.
6.
Penanganan
1.
Pada disproporsi sefalo dan feto-pelvic
yang sudah diketahui dianjurkan untuk seksio caesar.
2.
Pada kesukaran melahirkan bahu dan janin
hidup dilakukan episiotomi yang cukup lebar dan janin diusahakan lahir, atau
bahu diperkecil dengan melakukan kleidotomi unilateral atau bilateral. Setelah
dilahirkan dijahit kembali dengan baik dan untuk cedera postkleidotomi
dikonsulkan ke bagian bedah.
3.
Apabila janin meninggal lakukan
embriotomi (Mochtar, 1998).
7.
Komplikasi
a. Komplikasi pada Ibu
1)
Ibu mengalami robekan perineum
2)
Persalinan dengan operasi caesar
3)
Kehilangan darah dalam jumlah banyak
saat persalinan
4)
Ruptur uteri dan serviks
b. Komplikasi pada bayi
1)
Bayi akan lahir dengan gangguan nafas
dan kadangkala bayi lahir dengan trauma tulang leher dan bahu.
2)
Distosia atau macet pada bahu
3)
Hipoglikemia
Istilah hipoglikemia
digunakan bila kadar gula darah bayi dibawah kadar ratarata. Dikatakan
hipoglikemia apabila kadar glukosa darah kurang dari 30 mg/dl padasemua
neonatus tanpa menilai masa gestasi atau ada tidaknya gejala hipoglikemia.
Umumnya hipoglikemia terjadi pada neonatus usia 1-2 jam (Rudolph, 2006).
8.
Pencegahan
a.
Pencegahan dilakukan dengan melakukan
penimbangan berat badan ibu secara teratur, dan ANC yang teratur.
b.
Ibu harus selalu menjaga berat badannya
agar tetap normal, ibu hamil sebaiknya melakukan pengaturan pola makan sesuai
kebutuhan kalori. Ngemil boleh saja dilakukan, tapi hindari cemilan manis.
c.
Lakukan olahraga ringan. Penelitian yang
dilakukan oleh para ahli dari Norwegia menyebutkan, risiko bayi lahir dengan
ukuran besar bisa berkurang hingga 28% bila di masa kehamilan ibu tetap
berolahraga secara teratur terutama pada trimester dua dan tiga.
d.
Ibu hamil hendaknya memeriksakan kadar
gula darahnya, meskipun sebelumnyatidak ada diabetes milletus(Rukiyah, 2010)
ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN PATOLOGIS
NY.
J G1P0A0Ah0 UMUR 31 TAHUN UMUR KEHAMILAN 40 MINGGU DENGAN MAKROSOMIA,
DI
RB Permata Ibu, KEBUMEN
No. Register : 13345
Masuk RB tanggal / jam : 18 Januari 2013
Dirawat Diruang : Bersalin
I.
PENGKAJIAN Tanggal : 25 Januari
2013 Jam : 13.00 WIB Oleh : Bidan
A.
IDENTITAS
Ibu Suami
Nama : Ny. J Tn. I
Umur : 33 tahun 38 tahun
Agama : Islam Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMU SMK
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : Sirnoboyo Sirnoboyo
No. Telp : - 087
804 130 747
B.
DATA
SUBYEKTIF
1.
Alasan
Datang
Ibu mengatakan sudah merasakan tanda –
tanda persalinan.
2.
Keluhan
Utama
ibu mengatakan merasakan mules – mules
yang teratur pada perut bagian bawah sejak pukul 08.00 WIB dan mengeluarkan
lendir darah.
3.
Riwayat
menstruasi
Menarche :
12 tahun Siklus : 30 hari
Lama :
7 hari Teratur : Ya
Sifat darah : cair Keluhan : Tidak ada
4.
Riwayat
perkawinan
Statu pernikahan : Sah Menikah
ke : 1
Lama :
10 tahun Usia menikah pertama kali : 22tahun
5.
Riwayat
obstetrik : G1P0A0AH0
Hamil
ke -
|
Persalinan
|
Nifas
|
|||||||
Tanggal
|
Umur
Kehamilan
|
Jenis
persalinan
|
Pernolong
|
Komplikasi
|
JK
|
BB
Lahir
|
Laktasi
|
Komplikasi
|
|
Hamil
ini
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
Riwayat
kontrasepsi yang digunakan
Ibu mengatakan tidak menggunakan alat
kontrasepsi.
7.
Riwayat
kehamilan sekarang
a. HPM : 18 April 2012 HPL :
25 Januari 2013
b. ANC
pertama umur kehamilan : 5 minggu
c. Kunjungan
ANC
Trimester I
Frekuensi : 2x, Tempat
: RB Permata Ibu Oleh : Bidan
Keluhan : Mual muntah
Terapi : B6, kalk, KIE
Trimester
II
Frekuensi : 3x, Tempat
: RB Permata Ibu Oleh : Bidan
Keluhan : Cepat lelah
Terapi : Fe, amelat, KIE
Trimester
III
Frekuensi : 2x, Tempat
: RB Permata Ibu Oleh : Bidan
Keluhan : Pegal pada pinggang, cepat lelah
Terapi : Fe, amelat, kalk, KIE
d. Imunisasi
TT
Ibu mengatakan
imunisasi TT terakhir yaitu TT II pada tanggal 29 September 2011.
e. Pergerakan
janin selama 24 jam ( dalam sehari )
Ibu mengatakan
merasakan gerakan janin aktif kurang dari 10 kali tiap harinya.
8.
Riwayat
kesehatan
a. Penyakit
yang pernah / sedang diderita (menular, menurun, menahun)
Ibu mengatakan tidak
pernah atau sedang menderita penyakit menular ( TBC, hepatitis, HIV), menurun
(DM, hipertensi, asma), menahun (ginjal, jantung) tetapi ibu mengatakan sedang
menderita penyakit Diabetes sejak umur khamilan kehamilan 6 bulan.
b. Penyakit
yang pernah / sedang diderita keluarga (menular, menurun, menahun)
Ibu mengatakan suami
dan keluarga tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular ( TBC,
hepatitis, HIV), menurun (DM, hipertensi, asma), menahun (ginjal, jantung)
c. Riwayat
keturunan kembar
Ibu mengatakan baik
dari pihak ibu maupun keluarga tidak memiliki riwayat keturunan kembar
d. Riwayat
operasi
Ibu mengatakan tidak
pernah menjalani operasi apapun
e. Riwayat
alergi obat
Ibu mengatakan tidak
punya alergi terhadap obat
9.
Pola
pemenuhan kebutuhan sehari – hari
a. Pola
nutrisi
Makan
Frekuensi : 4x / hari Porsi :
1 piring
Jenis :
nasi, sayur, lauk Pantangan :mengurangi konsumsi karbo
Keluhan : mudah lapar
Minum
Frekuensi : 12x / hari Porsi :
1 gelas
Jenis : air putih, susu Pantangan : tidak ada
Keluhan : cepat haus
b. Pola
eliminasi
BAB
Frekuensi : 4x/minggu Konsistensi :
lembek
Warna : khas feses Keluhan :
tidak ada
BAK
Frekuensi : 8-10x/hari Konsistensi :
cair
Warna : khas urin Keluhan :
sering BAK
c. Pola
istirahat
Tidur siang
Lama : 1 jam/hari Keluhan : tidak ada
Tidur malam
Lama : 8 jam/hari Keluhan : tidak ada
d. Personal
hygiene
Mandi : 2x/hari Ganti pakaian :
3x/hari
Gosok gigi : 2x/hari Mencuci
rambut : 3x/minggu
e. Pola
seksualitas
Frekuensi : 2x/minggu Keluhan :
tidak ada
f. Pola
aktivitas (terkait kegiatan fisik, olahraga)
Ibu mengatakan selama
hamil mengurangi pekerjaan rumahnya karena ibu merasa lebih cepat lelah
terutama selah kehamilan 6 bulan.
Pola pemenuhan
kebutuhan terakhir
Makan, tanggal 25
Januari 2013, jam 07.00 WIB, jenis nasi, tempe, ikan
Minum, tanggal 25
Januari 2013, jam 16.00 WIB, jenis air putih, teh
BAK, tanggal 25 Januari
2013, jam 16.00 WIB
BAB, tanggal 25 Januari
2013, jam 05.00 WIB
Istirahat/tidur,
tanggal 24 Januari 2013, lama 6 jam
10.
Kebiasaan
yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol )
Ibu mengatakan sebelum
dan selama hamil tidak memiliki kebiasaan buruk yang mengganggu kesehatan
seperti merokok, minum jamu, minum minuman beralkohol.
11.
Psikososiospiritual
(persiapan menghadapi proses persalinan)
-
Ibu mengatakan suami dan keluarga
memberikan dukungan dan semangat menghadapi proses persalinan
-
Ibu mengatakan sudah berdoa memohon
kekuatan dan kelancaran selama proses persalinannya
-
Ibu mengatakan sudah menyiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan saat persalinan seperti pendamping ibu, donor darah,
transportasi, dana, doa, serta perlengkapan ibu dan bayi
12.
Pengetahuan
ibu (tentang kehamilan, persalinan dan laktasi)
-
Ibu mengatakan mengerti tentang
kehamilannya adalah anugrah dari Tuhan dan proses untuk menjadi seorang ibu
-
Ibu mengatakan sudah tahu tentang
tanda-tanda persalinan seperti kenceng-kenceng teratur disertai keluarnya
lendir darah
-
Ibu mengatakan akan memberikan ASI
kepada bayinya
C.
DATA
OBYEKTIF
1.
Pemeriksaan
umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status emosional : Stabil
Tanda vital sign :
Tekanan
darah : 110/70 mmHg Nadi :
86x/menit
Pernapasan : 22x/menit Suhu : 37,8°C
Berat
badan : 78 kg
Sebelum
hamil : 60 kg Kenaikan berat badan : 18 kg
Tinggi
badan :
157 cm
Lila : 25,5 cm
2.
Pemeriksaan
fisik
Kepala :simetris, bentuk mesocephal,
kulit kepala bersih, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan abnormal, tidak
ada masa, tidak ada nyeri tekan
Rambut :simetris, bersih, tidak rontok,
tidak berketombe, tidak mudah patah, penyebaran merata
Muka :simetris, bentuk oval,
bersih, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada bekas luka, tidak oedem, tidak
nyeri tekan
Mata :simetris, bersih, tidak
strabismus, penglihatan baik, tidak ada tanda infeksi, sclera putih,
konjungtiva merah muda
Hidung :simetris, terdapat 2 lubang
hidung, bersih, tidak ada polip, penciuman baik, tidak ada tanda infeksi
Mulut :simetris, bibir lembab,
tidak pecah-pecah, tidak ada stomatitis, tidak ada gigi berlubang, gusi tidak
berdarah, tidak ada labioskisis, labiopalatoskisis dan palatoskisis
Telinga :simetris, terdapat lubang dan
daun telinga, bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik, tidak ada tanda
infeksi
Leher :simetris, tidak ada
pembengkakkan kelenjar tiroid, parotis, vena jugularis dan limfe
Dada :simetris, tidak ada
retraksi dinding dada saat bernapas, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan
abnormal, tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan
Payudara :simetris, puting menonjol,
hiperpigmentasi areola, payudara teraba tegang, tidak ada benjolan abnormal,
tidak ada masa, tidak nyeri tekan, kolostrum sudah keluar
Abdomen
:simetris, tidak ada bekas
luka, ada linea nigra, tidak ada striae, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
masa, tidak nyeri tekan, pembesaran lebih besar dari umur kehamilan.
Palpasi
Leopold
Leopold
I : TFU 1 jari dibawah px, bagian
fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong.
Leopold
II : bagian sisi kanan perut ibu teraba kecil-kecil yang tidak beraturan
yaitu ektremitas, sedangkan sisi kiri perut ibu teba panjang, keras, datar
seperti papan yaitu punggung
Leopold
III : bagian terendah janin teraba bulat,
keras, melenting yaitu kepala
Leopold
IV : bagian terendah janin sudah masuk
panggul, tidak bisa digoyangkan (divergen)
Palpasi
supra pubic : penurunan bagian
terendah janin (kepala) 4/5
Osborn
test : negative
TFU
menurut Mc. Donald : 43 cm, TBJ : 43-11x155=4960gram
His :3x dalam 10
detik, durasi 30 detik, kekuatan sedang
Auskultasi
DJJ :142x/menit, teratur
Ekstremitas
atas :simetris, gerak aktif,
jari-jari lengkap, tidak oedem, kuku tidak pucat
Ekstremitas
bawah :simetris, gerak aktif,
jari-jari lengkap, terdapat oedem, kuku tidak pucat, reflek patella kaki kiri
dan kanan +, tidak ada varises
Genetalia
luar :vulva bersih,
tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, vagina lembab, terlihat pengeluaran
lender darah, tidak ada pembengkakkan kelenjar bartolini
Anus :simetris,
berlubang, tidak haemoroid, bersih
Pemeriksaan panggul : ds : 26 cm, dc : 27 cm, ke : 19 cm, pl : 90 cm
Pemeriksaan
dalam Tanggal 18
januari 2013, Jam 06.30 WIB
Indikasi : adanya kenceng-kenceng
yang teratur dan keluarnya lendir darah dari kemaluan ibu.
Tujuan : untuk mengetahui
apakah sudah masuk persalinan atau belum
Hasil : dinding vagina
licin, vagina uretra tenang, portio lunak, pembukaan 5 cm, selaput ketuban
utuh, UUK jam 12, penurunan 3/5, air ketuban negative, sarung tangan lendir
darah (+)
3.
Pemeriksaan
penunjang Tanggal : 11 januari
2013 Jam : 15.00 WIB
-
Urin reduksi
4.
Data
penunjang Tanggal :11 januari 2013 Jam : 15.10 WIB
-
Urin reduksi +3
II.
INTERPRETASI
DATA
a. Diagnosa
kebidanan
Seorang ibu Ny. J umur
31 tahun G1P0A0AH0 umur kehamilan 40 minggu janin tunggal, hidup
intra uteri, presentasi kepala inpartu kala I fase aktif dengan makrosomi.
Data Dasar :
Data subyektif : - Ibu mengatakan berumur 31 tahun
-
Ibu mengatakan ini
kehamilan pertama,
-
Ibu mengatakan
merasakan kenceng teratur sejak pukul 08.00 WIB dan mengeluarkan lendir darah
Data
obyektif :
Tekanan
darah : 110/70 mmHg Nadi :
86x/menit
Pernapasan : 22x/menit Suhu :
37,8°C
Berat
badan : 78 kg Tinggi badan :
157 cm
Lila : 25,5 cm
Hasil
palpasi leopold :
Leopold I : bokong
Leopold II : puki
Leopold III : kepala
Leopold IV :(divergen
)TFU : 43 cm TBJ : 43-11x155=4960gram
DJJ : 142x/menit, teratur
His : 3x dalam 10 detik, durasi
30 detik, kekuatan sedang
Hasil
VT : dinding vagina licin, vagina
uretra tenang, portio lunak, pembukaan 5 cm, selaput ketuban utuh, UUK jam 12,
penurunan 3/5, air ketuban negative, sarung tangan lendir darah +
b. Masalah
Ibu merasa cemas.
Data Dasar :
Ibu terlihat cemas
dengan keadaannya.
III.
IDENTIFIKASI
DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
Distosia bahu
IV.
TINDAKAN
SEGERA
a. Mandiri
-
Pasang oksigen pada ibu
b. Kolaborasi
-
Lakukan kolaborasi dengan dokter
obstetrik
c. Merujuk
-
Merujuk ke fasilitas yang lebih memadai
V.
PERENCANAAN Tanggal : 25 Januari 2013 Jam : 13.10 WIB
1. Jelaskan
hasil pemeriksaan kepada ibu tentang keadaannya
2. Lakukan
observasi
3. Berikan
asuhan sayang ibu
4. KIE
pada keluarga tentang persalinan
5. Siapkan
alat untuk rujukan
6.
Rujuk ke fasilitas yang memadai
VI.
PELAKSANAAN Tanggal : 25 Januari 2013 Jam : 13.15 WIB
1. Jelaskan
hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu dan janin baik-baik
saja, ibu berada dalam proses persalinan.
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi :
86x/menit
Pernapasan : 22x/menit Suhu : 37,8°C
Berat badan : 78 kg Tinggi
badan : 157 cm
2. Melakukan
observasi pada fase aktif yaitu
observasi his, DJJ, nadi setiap 1 jam, mengukur tekanan darah, suhu dan periksa
dalam setiap 4 jam yang akan datang atau bila ada indikasi. Observasi bertujuan
untuk memantau majunya persalinan, memantau kondisi ibu serta kesejahteraan
janin
3. Memberikan
asuhan sayang ibu seperti cara relaksasi dari nyeri his yang timbul dengan
menarik nafas panjang dan dalam dari hidung keluarkan melalui mulut secara
perlahan, posisi yang nyaman pada ibu seperti miring kiri, jongkok, atau
berjalan-jalan disekitar kamar untuk mempercepat turunnya kepala janin,
anjurkan ibu untuk BAK agar kandung kencing tidak penuh karena dapat mengganggu
penurunan kepala, anjurkan ibu untuk BAB bila ingin, memberitahu ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi seperti makan dan minum sebagai tenaga pada proses persalinan
nanti, anjurkan ibu istirahat yang cukup bila memungkinkan
4. Memberikan
konseling kepada keluarga tentang proses persalinan yang dialami oleh ibu,
yakni ibu sudah memasuki persalinan kala 1 fase aktif yang dimana ibu akan
merasakan kenceng-kenceng yang semakin sakit dan hal ini merupakan kondisi
fisiologis pada masa kehamuilan.
5. Menyiapkan
peralatan untuk melakukan rujukan seperti kendaraan, partus set, obat-obata,
donor darah, surat rujukan dan sebagainya.
6. Melakukan
rujukan ke rumah sakit terdekat dan memiliki fasilitas lengkap agar ibu
mendapatkan pertolongan yang lebih intensif.
VII.EVALUASI Tanggal : 25 Januari 2013 Jam : 13.20 WIB
1. Ibu
dan keluarga sudah mengerti tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu berada dalam
proses persalinan
2. Infuse
dan obat-obatan sudah dipersiapkan guna mengantisipasi terjadinya perdarahan
3. Tindakan
observasi sudah dilakukan untuk memantau keadaan ibu, dan kesejahteraan janin
selama proses persalinan
4. Ibu
terlihat nyaman, tenang, dan dapat menerapkan asuhan sayang ibu yang diberikan
oleh bidan
5. Peralatan
dan perlengkapan untuk merujuk telah siapkan
6. Rujukan
akan dilakukan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lengkap agar ibu
dapat segera mendapatkan pertolongan yang maksimal.
LEMBAR OBSERVASI
No.Reg
: 13345, Nama pasien : Ny.J, Umur : 33
tahun, Nama suami : Tn.I, G6P5A0Ah5, Alamat : Sirnoboyo, Masuk tgl/jam : 25
Januari 2013/13.00 WIB, Ketuban Pecah jam : 16.00 WIB
TGL
|
JAM
|
DJJ
(x/menit)
|
HIS
|
NADI
(x/menit)
|
SUHU
(°C)
|
LAIN-LAIN
(TD, Ketuban, PD, Px Penunjang)
|
||
Frek.
(x/10menit)
|
Durasi
(detik)
|
Kekuatan
|
||||||
25/1
|
14.00
|
140
|
3x/10menit
|
30”
|
sedang
|
88
|
36°
|
|
|
15.00
|
143
|
3x/10menit
|
35”
|
sedang
|
90
|
|
|
|
16.00
|
140
|
4x/10menit
|
45”
|
kuat
|
90
|
36°
|
TD 120/70mmHg
VT : dinding vagina licin,
vagina uretra tenang, portio tidak teraba, pembukaan lengkap, selaput ketuban
-, UUK jam 12, penurunan 1/5, air ketuban jernih, sarung tangan lendir darah
+
|
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking