Powered By Blogger

Sondag 19 Mei 2013

asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan kehamilan Preterm



BAB I
PENDAHULUAN
1. 1.        Latar Belakang
Sampai saat ini mortalitas dan morbiditas neonatus pada bayi prematur masih sangat tinggi yang disebabkan oleh persalinan dengan kehamilan preterm. Hal ini tentunya berkaitan dengan maturitas organ pada bayi lahir seperti paru, otak dan gastrointestinal.
Di negara barat sampai 80% dari kematian neonatus adalah akibat prematuritas, dan pada bayi yang selamat 10% mengalami permasalahan dalam jangka panjang. Penyebab persalinan dengan kehamilan pretermpreterm sering dapat di kenali dengan jelas, namun, pada banyak kasus penyebab pasti tidak dapat di ketahui. Beberapa faktor mempunyai andil dalam terjadinya persalinan preterm seperti faktor pada ibu, faktor janin dan plasenta ataupun faktor lain seperti  sosioekonomik.
Pendekatan obstetrik yang baik terhadap persalinan preterm akan memberikan harapan terhadap ketahanan hidup dan kualitas hidup bayi preterm. Di beberapa negara maju angka kematian neonatal pada persalinan prematur menunjukkan penurunan  yang umumnya di sebakan oleh meningkatanya peranan neonatal intensiv care dan akses yang lebih baik dari pelayanan ini. Di amerika serikat bahkan menunjukan kemajuan yang deramatis berkaitan dengan meningkatnya umur kehamilan, dengan 50% neonatus selamat pada persalinan usia kehamilan 25 minggu, dan lebih dari 90% pada usia 28-29 minggu, hal ini menunjukan bahwa teknologi dapat berperan banyak dalam keberhasilan persalinan bayi preterm.



1. 2.        Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai berikut:
§  Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Asuhan Kebidanan Patologi
§  Agar mahasiswa dapat mengetahui penyebab dari persalinan dengan kehamilan preterm
§  Agar mahasiswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi persalinan dengan kehamilan preterm
§  Agara mahasiswa dapat diagnosis  dari persalinan preterm
§  Agar mahasiswa dapat mengetahui penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan preterm

1. 3.        Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai berikut:
§  Mahasiswa dapat mengetahui tentang penyebab dari persalinan dengan kehamilan preterm
§  Mahasiswa dapat mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi persalinan dengan kehamilan preterm
§  Mahasiswa dapat mengetahui tentang cara menegakkan diagnosis dari persalinan dengan kehamilan preterm
§  Mahasiswa dapat mengetahui tentang penatalaksanaan dari persalinan dengan kehamilan preterm

1. 4.        Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan makalh ini adalah metode studi pustaka. Hal ini disebabkan metode terseut dapat mempermudah penulis dalam melakukan penyusunan makalh ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Persalinan dengan Kehamilan Preterm
Persalinan dengan kehamilan preterm adalah persalinan pada kehamilan antara 20 – 37 minggu. Angka kejadian 10 – 15% kehamilan namun kontribusinya terhadap morbiditas dan mortalitas neonatal adalah sekitar 50 – 70%, 75% kematian neonatus pada persalinan preterm disebabkan oleh karena kelainan kongenital Untuk menurunkan dampak medis dan ekonomis dari persalinan preterm, tujuan utama dari perawatan obstetri tidak hanya menurunkan angka kejadian persalinan preterm namun juga untuk meningkatkan usia kehamilan dimana persalinan preterm tidak dapat dihindari.

2.2.Etiologi Persalinan dengan Kehamilan Preterm
Etiologi dari persalinan dengan kehamilan preterm diantaranya sebagai berikut:
a.         Komplikasi medis dan obstetri
Hampir 28% persalinan dengan kehamilan preterm pada kehamilan tunggal disebabkan oleh beberapa hal :
v  50% akibat pre eklampsia
v  25% akibat gawat janin
v  25% akibat IUGR, solusio plasenta atau kematian janin
Sekitar 72% persalinan dengan kehamilan preterm pada kehamilan tunggal sisanya adalah persalinan spontan preterm dengan atau tanpa disertai KPD.
b.         Abortus iminens
Perdarahan pervaginam pada awal kehamilan seringkali berkait dengan meningkatnya perubahan pada outcome kehamilan.
Weiss dkk (2002) : melaporkan adanya kaitan antara perdarahan pervaginam pada kehamilan 6 – 13 minggu dengan kejadian meningkatnya persalinan sebelum
kehamilan 24 minggu, persalinan preterm dan solusio plasenta.
c.         Gaya hidup
Merokok, kenaikan BB selama kehamilan yang tidak memadai serta penggunaan obat-obatan tertentu memiliki peranan penting dalam angka kejadian dan outcome BBLR. Casaenuva pada tahun 2005: menyimpulkan bahwa faktor maternal lain yang berkaitan dengan persalinan dengan kehamilan preterm adalah :
v  Kehamilan remaja atau kehamilan pada usia “tua”
v  Tubuh dengan posture pendek
v  Sosial ekonomi kurang
v  Defisiensi vit C
v  Faktor pekerjaan (berjalan jauh, berdiri lama, pekerjaan berat, jam kerja yang terlalu lama)
d.        Faktor genetik
Perkiraan bahwa terdapat hubungan antara faktor genetik dengan persalinan preterm adalah berdasarkan pada sifat persalinan preterm yang seringkali berulang, menurun dalam keluarga dan banyak dijumpai pada ras tertentu.
e.         Korioamnionitis
Infeksi selaput ketuban dan cairan amnion yang disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme dapat menjelaskan peristiwa KPD dan atau persalinan preterm. 
Jalan masuk mikroorganisme kedalam cairan amnion pada kondisi selaput ketuban yang masih utuh tidak jelas. Endotoksin sebagai produk dari bakteri dapat merangsang monosit desidua untuk menghasilkan cytokine yang selanjutnya dapat merangsang asam arachidonat dan produksi prostaglandine.  Prostaglandine E2 dan F bekerja dengan modus parakrin untuk merangsang terjadinya kontraksi miometrium.


2.3.Faktor Resiko Persalinan dengan Kehamilan Preterm
Sejumlah kelainan obstetrik, medis dan anatomis berkaitan dengan kejadian persalinan preterm seperti terlihat pada tabel dibawah :
a.       Komplikasi obstetri
§  Kehamilan sekarang atau kelhamilan yang lalu
§  Hipertensi dalam kehamilan berat
§  Kelainan anatomik plasenta (misalnya solusio plasenta)
§  Plasenta previa (circumvilata plasenta)
§  Hidramnion atau polihidramnion
§  Riwayat persalinan dengan kehamailan preterm atau BBLR
§  Kehamilan kembar
§  Riwayat abortus
§  Riwayat laserasi servik atau cidera servik
b.      Komplikasi medis
§  Hipertensi sistemik atau pulmonal
§  Penyakit ginjal atau penyakit jantung
§  Infeksi (ISK, gonoroe, herpes simplex  dan sebagainya)
§  Anemia berat
§  Malnutrisi atau obesitas
§  Perporasi ulkus lambung atau duodenum
§  Torsi tumor adneksa
§  Trauma maternal
c.       Komplikasi bedah
§  Prosedur pembedahan intra abdominal
§  Kelainan uterus
§  Riwayat insisi uterus (riwayat SC)
d.      Kelainan traktus genetalia
§  uterus bicornerata
§  unicorminata
§  incompetensia servik kongenital

2.4.Penegakan Diagnosis pada Persalinan dengan Kehamilan Preterm
Persalinan dengan kehamilan preterm perlu ditetapkan secara cermat agar tidak terjadi kesalahan dengan akibat terapi yang berlebihan atau terlambat. Anamesis dan pemeriksaan fisik faktor risiko persalinan penting sekali sehingga dapat menggolongkan kasus kepada risiko tinggi atau rendah.
Faktor yang amat bermakna ialah :
*      Riwayat preterm
*      Ketebalan serviks dan pembukaan
*      His yang progresi
*      Penyakit ibu
Serviks yang tebalnya kurang dari 1 cm, lunak dan sudah ada pembukaan pada kehamilan preterm amat besar kemungkinannya untuk partus demikian pula dengan kotraksi reguler yang lebih dari 3 kali dalam sejam.
Faktor penyebab persalinan harus ditentukan untuk disingkirkan untuk itu diperlukan pemeriksaan diagnostik :
*      Sediakan apus vagina dan serviks
*      Urin rutin dan kultur
*      Ultrasonografi

2.5.Penatalaksanaan Persalinan dengan Kehamilan Preterm
Oleh karena usia hamil dan berat lahir merupakan faktor penentu dari vetal survival, maka yang menjadi tujuan utama pengelolaan persalinan adalah sebagai berikut:
·         Meningkatkan usia kehamilan
·         Meningkatkan berat lahir
·         Menurunkan morbididitas dan mortalitas perinatal
Prinsip pengelolaan  persalinan dengan kehamilan preterm
·         Kondisi ketuban masih utuh atau sudah pecah
·         Usia kehamilan dan dan perkiraan berat janin
·         Ada atau tidak adanya gejala klinis dari infeksi intrauterin
·         Ada atau tidak petanda-petanda yang meramalkan persalinan dalam waktu yang relatif dekat
b.      Pengelolaan persalinan dengan kehamilan preterm dengan ketuban yang masih intak
pada dasarnya apabila tidak ada bahaya untuk ibu  dan atau janin, maka pengelolaan persalinan pretermyang membakat adalah adalah konservatif, yaitu sebagai berikut:
·         Menunda persalianan dengan tirah baring dan pemberian obat-obat tokolitik
·         Memberikan obat-obat antibiotik untuk mencegah resiko terjadinya infeksi perinatal
·         Memberikan obat-obat untuk memacu pematangan paru janin
·         Merencanakan cara persalianan preterm yang aman dan dengan trauma yang minimal
·         Mempersiapkan perawatan neonatal dini yang intensif untuk bayi-bayi prematur.
 Usia hamil <34 minggu
·         Tokolitik untuk menghentikan kontraksi uterus
Bermacam-macam tokolitik yang di kenal dengan titik tangkap dan cara kerja yang berbeda dapat diberikan baik secara tunggal maupun kombinasi sesuai dengan prosedur pemberian yang di anjurkan dengan tetap memperhatikan kemungkinan efek samping yang dapat timbul pada ibu dan /janin.
·         Beta-2 agonis
Prosedur pengobatan dengan terbutalin. 1000 mcg ( 2 amp.) terbutalin dalam 500 ml NaCl sehingga di peroleh konsentrasi 2 mcg/ml atau 0,5 mcg/5 tetes.
a.       Non-steroid anti-inflamatory agens
Cox-2 inhibitor( nimesulid) oral dengan dosis 3 x00 mg / hari. Obat-obat NSAIs yang lain ( indomethasin dan lain-lain, saat ini tidak di anjurkan terutama pada kehamilan > 32 minggu karena efek samping penutupan dini duktus arteriosus)


b.      Calcium antagonis
Nefedipne oral dengan dosis 3x 10 mg/ hari. Pada dasarnya obat ini cukup aman terhadap ibu dan janin, akan tetapi dalam beberapa penelitian pernah di temukan efek samping pada ibu berupa sakit kepala dan hipitensi.
c.       Progesterone
Obat-obatan progesterone di berikan parentral maupun oral sesuai dengan dosis yang di anjurkan
1.    Kortikosteroid untuk memacu pematangan paru janin intrauterine
2.    Antibiotika untuk mencegah infeksi perinatal (ibu dan bayi)
Usia hamil 34 minggu /lebih
Oleh karna survival rate dan angka kejadian RDS bayi premature dengan usia hamil 34 minggu tidak berbeda secara bermakna, maka pada kasus demikian menunda persalinan untuk meningkatakan usia hamil tidak terlalu di utamakan. Akan tetapi, pemberian tokolitik hanya untuk menunda sampai dengan 48 jam yang bertujuan untuk member kesempatan memberikan obat-obat kortikosteroid kecuali bila pada pemeriksaan di temukan L/S ratio >2 atau tes lain yang menunjukkan maturitas paru janin. Selanjutnya, pemberian antibiotic dan mengupayakan persalinan yang aman dapat menghindari trauma persalinan yang berisiko untuk terjadinya hipoksia janin selama persalinan.

c.       Rekomendasi penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan preterm
1.      Konfirmasi diagnosa persalinan preterm.
2.      Kehamilan < 34 minggu dengan kemajuan persalinan progresif ( dilatasi servik > 4 cm) tanpa disertai indikasi ibu dan atau anak untuk terminasi kehamilan → Observasi ketat kontraksi uterus dan DJJ dan lakukan pemeriksaan servik serial untuk menilai kemajuan persalinan.
3.      Kehamilan < 34 minggu : beri kortikosteroid untuk pematangan paru.
4.      Kehamilan < 34 minggu pada wanita dengan kemajuan persalinan yang tidak progresif [ dilatasi servik < 4 cm] cegah kontraksi uterus dengan pemberian tokolitik dan berikan kortikosteroid serta antibiotika profilaksis untuk GBS.
5.      Pada kehamilan > 34 minggu : lakukan observasi kemajuan persalinan dan kesehatan janin intrauterin.
6.      Pada kasus dengan persalinan aktif yang progresif [dilatasi servik > 4 cm] berikan antibiotika untuk profilaksis infeksi GBS pada neonatus.
d.      Penatalakasanaan persalinan:
·           Bila perlu lakukan episiotomi pada kasus dengan perineum yang kaku.
·           Persalinan dengan cunam dengan maksud untuk melindungi kepala janin tak perlu dilakukan oleh karena manfaatnya tidak didukung dengan data out come perinatal.
·           Lakukan prosedur persalinan normal jika tidak ada kelainan atau kagawatdaruratan.
·           Diperlukan kehadiran neonatologis yang kompeten untuk melakukan resusitasi bayi preterm.


ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN PATOLOGIS
NY. J G1P0A0Ah0  UMUR 29 TAHUN UMUR KEHAMILAN 35 MINGGU
DI BPM Muliana, Depok, Sleman, Yogyakarta

No. Register                            : 13445
Masuk RB tanggal / jam         : 18 Januari 2013
Dirawat Diruang                     : Bersalin

I.         PENGKAJIAN  Tanggal : 18 Januari 2013 Jam : 13.00 WIB Oleh : Bidan
A.      IDENTITAS
Ibu                                                       Suami
Nama               : Ny. J                                                  Tn. I
Umur               : 29 tahun                                            31 tahun
Agama             : Islam                                                 Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia                               Jawa / Indonesia
Pendidikan                  : SMU                                                 SMK
Pekerjaan         : IRT                                                    Swasta
Alamat            : Janti no. 145 depok,sleman,yogyakata
No. Telp          : 087 804 130 747

B.       DATA SUBYEKTIF
1.        Alasan Datang
Ibu mengatakan sudah merasakan tanda – tanda persalinan.

2.        Keluhan Utama
ibu mengatakan merasakan mules – mules yang teratur pada perut bagian bawah sejak pukul 08.00 WIB dan mengeluarkan lendir darah.

3.        Riwayat menstruasi
Menarche             : 12 tahun                    Siklus              : 30 hari
Lama                    : 7 hari                         Teratur             : Ya
Sifat darah           : cair                            Keluhan           : Tidak ada


4.        Riwayat perkawinan
Statu pernikahan  : Sah                            Menikah ke     : 1
Lama                    : 10 tahun                    Usia  menikah pertama kali : 19tahun

5.        Riwayat obstetrik : G1P0A0AH0
Hamil
ke -
Persalinan
Nifas
Tgl
UK
Jenis
Persalinan
Pernolong
Komplikasi
JK
BB
Lahir
Laktasi
Komplikasi

Hamil ini











6.        Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Ibu mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi.

7.        Riwayat kehamilan sekarang
a.       HPM  : 11 Mei 2012              HPL    : 18 Februari 2013
b.      ANC pertama umur kehamilan          : 5 minggu
c.       Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi  : 2x,     Tempat : BPM muliana           Oleh : Bidan
Keluhan    : Mual muntah
Terapi       : B6, kalk, KIE
Trimester II
Frekuensi  : 3x,     Tempat : BPM muliana           Oleh : Bidan
Keluhan    : Cepat lelah
Terapi       : Fe, amelat, KIE
Trimester III
Frekuensi  : 2x,     Tempat : BPM muliana           Oleh : Bidan
Keluhan    : Pegal pada pinggang, cepat lelah
Terapi       : Fe, amelat, kalk, KIE
d.      Imunisasi TT
Ibu mengatakan imunisasi TT terakhir yaitu TT II pada tanggal 29 September  2011.
e.       Pergerakan janin selama 24 jam ( dalam sehari )
Ibu mengatakan merasakan gerakan janin aktif kurang dari 10 kali tiap harinya.



8.        Riwayat kesehatan
a.       Penyakit yang pernah / sedang diderita (menular, menurun, menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular ( TBC, hepatitis, HIV), menurun (DM, hipertensi, asma), menahun (ginjal, jantung).
b.      Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga (menular, menurun, menahun)
Ibu mengatakan suami dan keluarga tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular ( TBC, hepatitis, HIV), menurun (DM, hipertensi, asma), menahun (ginjal, jantung)
c.       Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan baik dari pihak ibu maupun keluarga tidak memiliki riwayat keturunan kembar
d.      Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah menjalani operasi apapun
e.       Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak punya alergi terhadap obat

9.        Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari
a.       Pola nutrisi
Makan
Frekuensi        : 4x / hari                     Porsi                : 1 piring
Jenis               : nasi, sayur, lauk         Pantangan       :mengurangi konsumsi karbo
Keluhan          : mudah lapar

Minum
Frekuensi        : 12x / hari                   Porsi                : 1 gelas
Jenis               : air putih, susu            Pantangan       : tidak ada
Keluhan          : cepat haus

b.      Pola eliminasi
BAB
Frekuensi        : 4x/minggu                 Konsistensi      : lembek
Warna             : khas feses                  Keluhan           : tidak ada
BAK
Frekuensi        : 8-10x/hari                  Konsistensi      : cair
Warna             : khas urin                    Keluhan           : sering BAK


c.       Pola istirahat
Tidur siang
Lama              : 1 jam/hari                  Keluhan           : tidak ada
Tidur malam
Lama              : 8 jam/hari                  Keluhan           : tidak ada
d.      Personal hygiene
Mandi             : 2x/hari                       Ganti pakaian              : 3x/hari
Gosok gigi      : 2x/hari                       Mencuci rambut          : 3x/minggu
e.       Pola seksualitas
Frekuensi        : 2x/minggu                 Keluhan           : tidak ada
f.       Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olahraga)
Ibu mengatakan selama hamil mengurangi pekerjaan rumahnya karena ibu merasa lebih cepat lelah terutama setelah kehamilan 6 bulan.
Pola pemenuhan kebutuhan terakhir
Makan, tanggal 18 Januari 2013, jam 07.00 WIB, jenis nasi, tempe, ikan
Minum, tanggal 18 Januari 2013, jam 16.00 WIB, jenis air putih, teh
BAK, tanggal 18 Januari 2013, jam 16.00 WIB
BAB, tanggal 18 Januari 2013, jam 05.00 WIB
Istirahat/tidur, tanggal 17 Januari 2013, lama 6 jam

10.    Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol )
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidak memiliki kebiasaan buruk yang mengganggu kesehatan seperti merokok, minum jamu, minum minuman beralkohol.

11.    Psikososiospiritual (persiapan menghadapi proses persalinan)
-            Ibu mengatakan suami dan keluarga memberikan dukungan dan semangat menghadapi proses persalinan
-            Ibu mengatakan sudah berdoa memohon kekuatan dan kelancaran selama proses persalinannya
-            Ibu mengatakan sudah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat persalinan seperti pendamping ibu, donor darah, transportasi, dana, doa, serta perlengkapan ibu dan bayi

12.    Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan dan laktasi)
-            Ibu mengatakan mengerti tentang kehamilannya adalah anugrah dari Tuhan dan proses untuk menjadi seorang ibu
-            Ibu mengatakan sudah tahu tentang tanda-tanda persalinan seperti kenceng-kenceng teratur disertai keluarnya lendir darah
-            Ibu mengatakan akan memberikan ASI kepada bayinya

C.      DATA OBYEKTIF
1.        Pemeriksaan umum
Keadaan umum    : Baik
Kesadaran                        : Composmentis
Status emosional  : Stabil
Tanda vital sign    :
Tekanan darah          : 110/70 mmHg           Nadi                : 86x/menit
Pernapasan                : 22x/menit                  Suhu                : 37,8°C
Berat badan              : 70 kg
Sebelum hamil          : 60 kg             Kenaikan berat badan : 10 kg            
Tinggi badan             : 157 cm
Lila                            : 24,5 cm

2.        Pemeriksaan fisik
Kepala                  :simetris, bentuk mesocephal, kulit kepala bersih, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan
Rambut                :bersih, tidak rontok, tidak berketombe, tidak mudah patah, penyebaran merata, ridak berkutu.
Muka                    :simetris, bentuk oval, bersih, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada bekas luka, tidak oedem, tidak nyeri tekan
Mata                     :simetris, bersih, tidak strabismus, penglihatan baik, tidak ada tanda infeksi, sclera putih, konjungtiva merah muda.
Hidung                 :simetris, terdapat 2 lubang hidung, bersih, tidak ada polip, penciuman baik, tidak ada tanda infeksi
Mulut                   :simetris, bibir lembab, tidak pecah-pecah, tidak ada stomatitis, tidak ada gigi berlubang, gusi tidak berdarah, tidak ada labioskisis, labiopalatoskisis dan palatoskisis
Telinga                 :simetris, terdapat lubang dan daun telinga, bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik, tidak ada tanda infeksi
Leher                    :simetris, tidak ada pembengkakkan kelenjar tiroid, parotis, vena jugularis dan limfe
Dada                    :simetris, tidak ada retraksi dinding dada saat bernapas, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan
Payudara              :simetris, puting menonjol, hiperpigmentasi areola, payudara teraba tegang, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada masa, tidak nyeri tekan, kolostrum sudah keluar
Abdomen             :simetris, tidak ada bekas luka, ada linea nigra, tidak ada striae, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada masa, tidak nyeri tekan, terdapat pembesaran perut sesuai kehamilan
Palpasi Leopold   :
Leopold I             : TFU 3 jari dibawah px, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong.
Leopold II            : bagian sisi kanan perut  ibu teraba kecil-kecil yang tidak beraturan yaitu ektremitas, sedangkan sisi kiri perut ibu teba panjang, keras, datar seperti papan yaitu punggung
Leopold III          : bagian terendah janin teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala
Leopold IV          : bagian terendah janin sudah masuk panggul, tidak bisa digoyangkan (divergen)

Palpasi supra pubic           : penurunan bagian terendah janin (kepala) 4/5
Osborn test                       : negative
TFU menurut Mc. Donald           : 32 cm,           TBJ : (32-11)x155=3255gram
His                        :3x dalam 10 detik, durasi 30 detik, kekuatan sedang
Auskultasi DJJ     :142x/menit, teratur
Ekstremitas atas               :simetris, gerak aktif, jari-jari lengkap, tidak oedem, kuku tidak pucat
Ekstremitas bawah           :simetris, gerak aktif, jari-jari lengkap, terdapat oedem, kuku tidak pucat, reflek patella kaki kiri dan kanan +, tidak ada varises
Genetalia luar                   :vulva bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, vagina lembab, terlihat pengeluaran lender darah, tidak ada pembengkakkan kelenjar bartolini
Anus                                 :simetris, berlubang, tidak haemoroid, bersih
Pemeriksaan panggul       : tidak dilakukan

Pemeriksaan dalam                      Tanggal 18 januari 2013, Jam 13.00 WIB
Indikasi                       : adanya kenceng-kenceng yang teratur dan keluarnya lendir darah dari kemaluan ibu.
Tujuan                         : untuk mengetahui apakah sudah masuk persalinan atau belum
Hasil                            : dinding vagina licin, vagina uretra tenang, portio lunak, pembukaan 4 cm, selaput ketuban utuh, UUK jam 12, penurunan 4/5, air ketuban negative, sarung tangan lendir darah (+)

3.        Pemeriksaan penunjang   Tanggal : 18 januari 2013    Jam:13.00WIB
-          Tidak ada
4.        Data penunjang              Tanggal :18 januari 2013     Jam :   13.00   WIB
-           Tidak ada

II.      INTERPRETASI DATA
a.       Diagnosa kebidanan
Seorang ibu Ny. J 29 umur  tahun G1P0A0AH0  umur kehamilan 35 minggu janin tunggal, hidup intra uteri, presentasi kepala dalam inpartu kala I fase aktif.
Data Dasar :
Data subyektif           : - Ibu mengatakan berumur  29 tahun
-   Ibu mengatakan ini kehamilan pertama,
-   Ibu mengatakan merasakan kenceng teratur sejak pukul 08.00 WIB dan mengeluarkan lendir darah
Data obyektif :
Tekanan darah : 110/70 mmHg           Nadi                : 86x/menit
Pernapasan      : 22x/menit                  Suhu                : 37,8°C
Berat badan     : 70 kg                         Tinggi badan   : 157 cm
Lila                  : 24,5 cm                     UK                  :35 minggu
Hasil palpasi leopold   :
Leopold I        : bokong
Leopold II       : puki
Leopold III     : kepala
Leopold IV     :(divergen)
TFU                 : 32 cm                        TBJ : (32-11)x155=3255gram
DJJ                  : 142x/menit, teratur
His                   : 3x dalam 10 detik, durasi 30 detik, kekuatan sedang
Hasil VT       : dinding vagina licin, vagina uretra tenang, portio lunak, pembukaan 4 cm, selaput ketuban utuh, UUK jam 12, penurunan 4/5, air ketuban negative, sarung tangan lendir darah +
b.      Masalah
Ibu merasa cemas.
Data Dasar :
Ibu terlihat cemas dengan keadaannya.

III.   IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
-          Syok hipovolemik




IV.   TINDAKAN SEGERA
a.       Mandiri
-          Tidak ada
b.      Kolaborasi
-          Tidak ada
c.       Merujuk
-          Merujuk ke RS yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap

V.      PERENCANAAN         Tanggal : 18 Januari 2013    Jam : 13.10 WIB
1.      Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu tentang keadaannya
2.      Lakukan observasi
3.      Berikan asuhan sayang ibu
4.      KIE pada keluarga tentang persalinan
5.      Siapkan alat untuk rujukan
6.      Rujuk ke RS yang memiliki fasilitas lebih lengkap.

VI.   PELAKSANAAN          Tanggal : 18 Januari 2013    Jam : 13.15 WIB
1.      Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu dan janin baik-baik saja, ibu berada dalam proses persalinan.
Tekanan darah            : 110/70 mmHg           Nadi                : 86x/menit
Pernapasan     : 22x/menit                              Suhu                : 37,8°C
Berat badan    : 70 kg                                     Tinggi badan   : 157 cm
2.      Melakukan observasi pada fase  aktif yaitu observasi his, DJJ, nadi setiap 1 jam, mengukur tekanan darah, suhu dan periksa dalam setiap 4 jam yang akan datang atau bila ada indikasi. Observasi bertujuan untuk memantau majunya persalinan, memantau kondisi ibu serta kesejahteraan janin
3.      Memberikan asuhan sayang ibu seperti cara relaksasi dari nyeri his yang timbul dengan menarik nafas panjang dan dalam dari hidung keluarkan melalui mulut secara perlahan, posisi yang nyaman pada ibu seperti miring kiri, jongkok, atau berjalan-jalan disekitar kamar untuk mempercepat turunnya kepala janin, anjurkan ibu untuk BAK agar kandung kencing tidak penuh karena dapat mengganggu penurunan kepala, anjurkan ibu untuk BAB bila ingin, memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi seperti makan dan minum sebagai tenaga pada proses persalinan nanti, anjurkan ibu istirahat yang cukup bila memungkinkan
4.      Memberikan konseling kepada keluarga tentang proses persalinan yang dialami oleh ibu, yakni ibu sudah memasuki persalinan kala 1 fase aktif yang dimana ibu akan merasakan kenceng-kenceng yang semakin sakit dan hal ini merupakan kondisi fisiologis pada masa kehamuilan.
5.      Menyiapkan peralatan untuk melakukan rujukan seperti kendaraan, partus set, obat-obata, donor darah, surat rujukan dan sebagainya.
6.      Melakukan rujukan ke rumah sakit terdekat dan memiliki fasilitas lengkap agar ibu mendapatkan pertolongan yang lebih intensif.

VII.EVALUASI                    Tanggal : 18 Januari 2013    Jam : 13.20 WIB
1.      Ibu dan keluarga sudah mengerti tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu berada dalam proses persalinan
2.      Infuse dan obat-obatan sudah dipersiapkan guna mengantisipasi terjadinya perdarahan
3.      Tindakan observasi sudah dilakukan untuk memantau keadaan ibu, dan kesejahteraan janin selama proses persalinan
4.      Ibu terlihat nyaman, tenang, dan dapat menerapkan asuhan sayang ibu yang diberikan oleh bidan
5.      Peralatan dan perlengkapan untuk merujuk telah siapkan
6.      Rujukan akan dilakukan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lengkap agar ibu dapat segera mendapatkan pertolongan yang maksimal.


LEMBAR OBSERVASI
No.Reg : 13345, Nama pasien : Ny.J, Umur : 33 tahun, Nama suami : Tn.I, G6P5A0Ah5, Alamat : Sirnoboyo, Masuk tgl/jam : 18 Januari 2013/13.00 WIB, Ketuban Pecah jam : 16.00 WIB
TGL
JAM
DJJ
(x/menit)
HIS
NADI
(x/menit)
SUHU
(°C)
LAIN-LAIN
(TD, Ketuban, PD, Px Penunjang)
Frek.
(x/10menit)
Durasi
(detik)
Kekuatan
18/1
2013
13.00
142
3x/10menit
30’’
sedang
86
37,8º
110/70 mmHg, dinding vagina licin, vagina uretra tenang, portio lunak, pembukaan 4 cm, uuk di jam 12, penurunan kepala 4/5, ketuban negatif, STLD (+)
13.30
140
3x/10menit
30”
sedang
88
37°

14.00
144
3x/10menit
30”
sedang
90
37º

14.30
144
4x/10menit
35’’
Kuat
88
36,7º

15.00
140
4x/10 menit
35’’
Kuat
90
36,5º

15.30
142
5x/10menit
40’’
Kuat
86
36º

16.00
140
5x/10menit
45’’
Kuat
88
36º

16.30
142
5x/10menit
45’’
kuat
88
36º

17.00
140
4x/10menit
45”
kuat
90
36°
TD 120/70mmHg
VT : dinding vagina licin, vagina uretra tenang, portio tidak teraba, pembukaan lengkap, selaput ketuban -, UUK jam 12, penurunan 1/5, air ketuban jernih, sarung tangan lendir darah +




BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Angka kejadian persalinan dengan kehamilan preterm pada umumnya adalah sekitar 6-10% hanya 1,5% persalinan terjadi pada umur kehamilan kurang dari 32 minggu dan 0,5 % pad kehamilan kurang dari 28 minggu. Namun, kelompok ini merupakan dua pertiga dari kematian neonatal. Kesuliata utama dalam persalinan preterm ialah perawatan bayi preterm, yang semakin muda usia kehamilannya semakin besar morbiditas dan mortalitas. Penelitian lain  menunjukkan bahwa umur kehamilan dan berat bayi lahir saling berkaitan dengan resiko kematian perinatal. Pada umur kehamilan 32 minggu dengan berat bayi >1.500 gram keberhasilan hidup sekitar 85% , sedang pada umur kehamilan sama dengan berat janin <1.500 gram angaka keberhasilan 80%. Pada umur kehamilan <32 minggu dengan berat lahir <1.500 gram angka keberhasilan hanya sekitar 59% . hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan  persalinan preterm tidak hanya tergantung umur kehamilan, tetapi juga berat bayi lahir.

3.2.Saran
Bagi bidan jika menemui kasus dengan persalinan dengan kehamilan preterm segera lakukan rujukan untuk menurunkan angka kematian neonatal.